Tuesday, April 30, 2013

Matematika Kelas 5 SD

A. Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada
Bilangan Bulat

Sifat-sifat pengerjaan hitung pada bilangan bulat yang akan dipelajari sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Mungkin kamu pernah menggunakan sifat-sifat tersebut, tetapi belum tahu nama sifat-sifatnya. Sebenarnya seperti apa sifat-sifat itu?
Coba perhatikan penjelasan berikut.

1.Sifat Komutatif (Pertukaran)

a.Sifat komutatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 5 kelereng berwarna merah dan 3
kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?


Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng Andi sama dengan jumlah kelereng Budi.
Jadi, 5 + 3 = 3 + 5.
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat komutatif.
Secara umum, sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut.

a + b = b + a

dengan a dan b sembarang bilangan bulat.

b. Sifat komutatif pada perkalian
Jumlah kelereng Andi dan Budi sama, yaitu 8 butir. Kelereng Andi dimasukkan ke empat kantong plastik. Setiap kantong berisi 2 butir.
Kelereng Budi dimasukkan ke dua kantong plastik. Setiap kantong berisi 4 butir.
Kelereng Andi dan Budi dapat ditulis sebagai berikut. Kelereng Andi = 2 + 2 + 2 + 2
= 4 × 2 = 8
Kelereng Budi = 4 + 4
= 2 × 4 = 8
Jadi, 4 × 2 = 2 × 4.
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat komutatif pada perkalian.
Secara umum, sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:

a × b = b × a

dengan a dan b sembarang bilangan bulat.

2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)

a. Sifat asosiatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I
berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak
II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih.
Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan
Budi?


Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng yang dimiliki Andi sama dengan jumlah kelereng yang dimiliki Budi.
Jadi, (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4).
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Secara umum, sifat asosiatif pada penjumlahan dapat ditulis:

(a + b) + c = a + (b + c)

dengan a, b, dan c sembarang bilangan bulat.

b. Sifat asosiatif pada perkalian
Andi mempunyai 2 kotak mainan. Setiap kotak diisi
3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi
4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi?
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi.
Cara pertama menghitung banyak bungkus. Kemudian, hasilnya dikalikan banyak kelereng tiap bungkus.
Banyak bungkus × banyak kelereng tiap bungkus
= (3 bungkus + 3 bungkus) × 4 butir
= (3 + 3) × 4
= (2 × 3) × 4 = 24 butir
Cara kedua menghitung banyak kelereng setiap kotaknya dahulu kemudian hasilnya dikalikan banyak kotak.
Banyak kotak × banyak kelereng
= 2 × (4 + 4 + 4)
= 2 × (3 × 4) = 24 butir
Perhitungan cara I: (2 × 3) × 4. Perhitungan cara II: 2 × (3 × 4).
Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama. Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:

(a × b) × c = a × (b × c)

dengan a, b, dan c bilangan bulat.



c. Sifat Distributif (Penyebaran)


a. (3 × 4) + (3 × 6) = 3 × (4 + 6)

Angka pengali disatukan

3 × 4 dan 3 × 6
mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 3

yang menggunakan sifat distributif.
Benarkah bahwa (5 × 13)
– (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?

Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlah kedua angka yang dikalikan (4 + 6). Kemudian hasilnya dikalikan dengan angka pengali (3).
3 × (4 + 6) = 3 × 10 = 30. Mengapa cara ini digunakan.
Karena menghitung 3 × (4 + 6) = 3 × 10 lebih mudah daripada menghitung (3 × 4) + (3 × 6).

(5 × 13) – (5 × 3) mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 5.
Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh:
(5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3) Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.


b.15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)


Angka pengali dipisahkan


15 × (10 + 2) mempunyai angka pengali 15

Penghitungan dilakukan dengan cara kedua angka
yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan.
15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
= 150 + 30
= 180

Cara ini juga untuk mempermudah penghitungan karena menghitung (15 × 10) + (15 × 2) = 150 + 30 lebih mudah daripada menghitung 15 × (10 + 2)
= 15 × 12.

Cara penghitungan seperti di atas menggunakan sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan. Secara umum, sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan dapat ditulis:

a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)

dengan a, b, dan c bilangan bulat

4. Menggunakan Sifat Komutatif, Asosiatif,
dan Distributif
Sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
Perhatikan contoh berikut.
1. Menghitung 5 × 3 × 6
Cara 1:

5 × 3 × 6 = 5 × 6 × 3

= (5 × 6) × 3
= 30 × 3
= 90

Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 6.

Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.

Cara 2:
5 × 3 × 6 = 3 × 5 × 6

= 3 × (5 × 6)
= 3 × 30
= 90

2.Menghitung 8 × 45

Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 5.

Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.

Cara 1: menggunakan sifat distributif pada penjumlahan
8 × 45 = 8 × (40 + 5)
= (8 × 40) + (8 × 5)
= 320 + 40
= 360
Cara 2: menggunakan sifat distributif pada pengurangan
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
= (8 × 50) – (8 × 5)
= 400 – 40
= 360


B. Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung
Dua Bilangan

1.MenaksirHasilPenjumlahandanPengurangan

Menaksir hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan berarti memperkirakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari kedua bilangan tersebut. Caranya dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan atau dikurangkan. Perhatikan contoh berikut.
a. Tentukan taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke puluhan terdekat. Caranya sebagai berikut. Perhatikan angka satuannya. Jika satuannya kurang dari 5 dibulatkan ke nol. Jika satuannya lebih atau sama dengan 5 dibulatkan ke 10.
5 3 50 + 0 = 50
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0

Berarti 53 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50.
7 9 70 + 10 = 80
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 10


Di kelas IV kamu sudah belajar membulatkan bilangan.
Pada pembulatan ke satuan terdekat.
Angka persepuluhan (desimal) kurang dari 0,5 dibulatkan ke nol. Sedangkan angka per- sepuluhan (desimal) lebih atau sama dengan 0,5 di- bulatkan ke satu.

29, 4 29 + 0 = 29
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0

23, 7 23 + 1 = 24
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 1
Angka 53 lebih dekat ke 50
daripada ke 60.
Berarti 53 dibulatkan menjadi
50.
Angka 79 lebih dekat ke 80
daripada ke 70.
Berarti 79 dibulatkan menjadi
80.

Berarti 79 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 80. Langkah kedua, jumlahkan hasil pembulatan dari kedua bilangan.
50 + 80 = 130
Jadi, taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79 adalah
130.
Ditulis 53 + 79 = 130.

dibaca kira-kira, merupa- kan tanda yang menyatakan hasil perkiraan dari proses penghitungan.

b. Tentukan taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke ratusan terdekat.
Perhatikan angka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 dibulatkan ke nol. Jika puluhannya lebih dari 50 dibulatkan ke 100.

599

500 + 100 = 600

Angka 99 lebih dari 50 maka
99 dibulatkan menjadi 100.


dibulatkan menjadi

Angka 22 kurang dari 50 maka
22 dibulatkan menjadi 0.

222

200 + 0 = 200

dibulatkan menjadi
Langkah kedua, kurangkan hasil pembulatan dari kedua bilangan 600 – 200 = 400.
Jadi, taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
adalah 400.
Ditulis 599 – 222 = 400.


Menaksir Hasil Kali dan Hasil Bagi
Cara menaksir hasil kali atau hasil bagi dua bilangan yaitu dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan dari kedua bilangan tersebut dikali atau dibagi.


Banyak kelompok yang ikut gerak jalan 18 tim. Setiap tim beranggotakan
21 anak.


Berapa kira-kira jumlah anak yang ikut gerak jalan?

Lambang taksiran yaitu ?. Misalnya 21 × 29 = 20 × 30
= 600
Dibaca dua puluh satu kali dua puluh sembilan kira-kira enam ratus.

10 Bilangan Bulat

Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan ke 10.
Jadi, angka 18 dibulatkan ke

Banyak tim = 18

dibulatkan 20.

puluhan terdekat menjadi 20. Angka kurang dari 5.

Banyaknya anggota setiap tim = 21

dibulatkan 20.

Angka 1 dibulatkan ke 0.

Taksiran jumlah siswa = 20 × 20 = 400.
Jadi, jumlah anak yang ikut gerak jalan kira-kira ada 400.

Apabila hasil perkaliannya dibulatkan, diperoleh hasil berikut.
18 × 21 = 378 (hasil sebenarnya) Pembulatan ke puluhan terdekat:
378 = 370 + 10 = 380
dibulatkan menjadi

Jadi, angka 21 dibulatkan ke
puluhan terdekat menjadi 20.

Angka 8 lebih dari 5.
Angka 8 dibulatkan menjadi
10.

378 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 380. Jadi, 18 × 21 = 380.
Pembulatan ke ratusan terdekat:
378 = 300 + 100 = 400
dibulatkan menjadi

Angka 78 lebih dari 50. Angka 78 dibulatkan menjadi
100.

378 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Jadi, 18 × 21 = 400.

Apabila panitia menyediakan minuman sebanyak 576 botol untuk peserta gerak jalan, kira-kira berapa botol minuman yang didapatkan setiap tim?
Permasalahan di atas diselesaikan dengan menaksir. Begini penyelesaiannya.
Banyak minuman yang didapatkan setiap tim:
576 : 18

576 = 500 + 100 = 600
dibulatkan menjadi

576 : 18 = 600 : 20
= 30


18 = 10 + 10 = 20

dibulatkan menjadi

Diperoleh 600 : 20 = 30.
Jadi, banyak minuman yang didapatkan setiap tim kira- kira 30 botol.

Secara umum, cara menaksir hasil kali dan hasil bagi sebagai berikut.
1. Bulatkan bilangan-bilangan yang dioperasikan.
2. Kalikan atau bagilah bilangan-bilangan yang dibulatkan itu.
http://apaitumacromediaflash8.blogspot.com/

IPS SD ASEAN

NEGARA-NEGARA TETANGGA
ASEAN atau perkumpulan negara-negara Asia Tenggara awalnya terbentuk melalui konferensi Bangkok 8 Agustus 1967, dengan lima anggota yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia, kemudian tanggal 7 Januari m1984 Brunai Darussalam bergabung, Vietnam 8 Julu 1995, Myanmar dan Laos 23 Juli 1997, Terakhir Kamboja 16 Desember 1998. Sehimngga sekarang menjadi 10.
Asia Tenggara terletak pada 28’LU-11’LS dan 92’BT-141’BT. Dengan batas-batas wilayah:
Utara                      : Asia Timur dan Samudra Pasifik
Selatan                   : Samudra Hindia
Timur                      : Samudra Pasifik
Barat                      : Samudra Hindia dan Teluk Belangga
  1. Brunai Darussalam
Gunung yang tertinggi ialah Gunung Pagon. Sungai Belait merupakan sungai terpanjang di negara ini. Brunei Darussalam adalah suatu negara kesultanan dengan ibu kota Bandar Seri Begawan. Kepala negara Brunei Darussalam adalah sultan dan kepala pemerintahannya juga sultan. Sebagian besar penduduknya adalah orang Melayu. Bahasa kebangsaannya adalah Melayu dan agama resmi adalah agama Islam. Brunei Darussalam terkenal sebagai pengekspor minyak mentah, gas alam, dan produk minyak karena terkenal makmur.

  1. Malaysia
Malaysia adalah sebuah negara kerajaan dengan ibu kota Kuala Lumpur. Kepala negara Malaysia adalah raja Sedangkan kepala pemerintahannya perdana menteri. Wilayah Malaysia terdiri dari Malaysia Barat (bagian selatan Semenanjung Malaka) dan Malaysia Timur (Serawak dan Sabah) di pulau Kalimantan bagian utara. Penduduk aslinya Melayu. Bahasa resminya Malaysia (Melayu). Agama mayoritas Islam. Mata pencaharian penduduk pertanian, prtambangan, dan perindustrian. Pertambangannya menghasilkan bijih timah (terbesar di dunia),

  1. Singapura
Singapura adalah sebuah negara republik dengan ibu kota ingapura. Kepala negara Singapura adalah presiden,   kepala pemerintahannya adalah perdana menteri.Bahasa resmi Singapura bahasa Inggris. Dari hasil industrinya, Singapura mengekspor mesin dan alat transportasi, alat elektronik, barang-barang konsumsi, bahan kimia & produk olahan minyak. Singapura termasuk negara AsiaTenggara yang berpendapatan paling tinggi.

  1. Thailand
Thailand adalah negara kerajaan dengan ibu kota Bangkok.Thailand merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah negara Eropa. Kepala negara Thailand adalah raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Sebagian besar penduduk Thailand menganut agama Buddha. Bahasa kebangsaan Thailand adalah bahasa Thai. Mata pencaharian penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri. Penghasil beras terbesar di Asia dan tiga sedunia  (dijuluki Gajah Putih, negara Seribu Pagoda & Lumbung padi ASEAN)

  1. Fillipina
Filipina adalah negara yang berbentuk republik dengan ibu kota Manila. Kepala negara Filipina adalah presiden dan kepala pemerintahannya juga presiden. Salah satu bahasa aslinya adalah bahasa Tagalog yang ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan. Sebagian besar penduduk Filipina menganut agama Katolik. Agama Islam dianut oleh sebagian penduduk Filipina di bagian selatan. Penduduk aslinya adalahMata pencaharian penduduk Filipina adalah pertanian,  pertambangan, dan industri. Komoditi ekspor Filipina terdiri atas gula, kopra, kayu, nanas, bijih tembaga.

  1. Vietnam
Vietnam adalah negara berbentuk republik sosialis. Kepala negaranya adalah presiden dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Ibu kota negara Vietnam adalah Hanoi. Penduduk Vietnam menganut agama Buddha, Konghucu, dan Taoisme. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Vietnam.   Perekonomian sebagian besar penduduk Vietnam adalah pertanian. Padi merupakan hasil utama pertanian di Vietnam.  Industri di Vietnam meliputi tekstil, semen, pupuk, kaca, dan ban. Pertambangan di Vietnam menghasilkan emas, bijih besi, timah, gamping, fosfat, tungsten (wolfram), dan seng. Hasil hutannya adalah bambu, kina, kayu, dan kayu manis. Terdapat dua sungai penting yaitu Mekong dan S. Songka.

  1. Kamboja
Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan.  Dipimpin oleh raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Ibu kota Phnom Penh. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian.

  1.  Myanmar
Myanmar merupakan negara republik dengan kepala negara seorang presiden, sedangkan kepala pemerintahan seorang perdana menteri. Bahasa resmi penduduk Myanmar adalah bahasa Myanmar.

  1. Laos
Merupakan negara yang berbentuk republik dengan kepala negara presiden dan kepala pemerintahan perdana menteri. Laos termasuk salah satu negara termiskin di dunia. Rakyatnya hidup di sektor pertanian yang menghasilkan beras, jagung, tembakau, jeruk, dan kopi. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Lao. Sebagian besar penduduk Laos beragama Buddha.

  1. Timor Leste
Timor Leste atau Timor Lorosae merupakan negara republik yang belum lama merdeka. Negara ini melepaskan diri dari Republik Indonesia, sebagai provinsi ke-27 pada tahun 1999. Presiden pertamanya Xanana Gusmao. Penduduk Timor Leste sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Bahasa yang digunakan adalahbahasa Indonesia dan Portugal. Sebagian besar penduduk Timor Leste beragama Katolik.
http://dulearning.heck.in/rangkuman-materi-ips-sd-kelas-vi.xhtml

PKn kelas 5 SD Kebebasan Berorganisasi

A.MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI
1.Mendeskripsikan pengertian organisasi
a.Organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
b.Unsur-unsur organisasi adalah:
1)adanya manusia
2)adanya tujuan bersama
3)adanya pembagian tugas
4)adanya kerja sama
5)adanya tempat
c.Jabatan-jabatan dalam organisasi beserta tugas kerjanya
1)ketua
a)mengurus organisasi
b)bertanggung jawab akan keberlangsungan organisasi
c)memimpin setiap rapat
d)mengadakan hubungan dengan pihak luar
e)membuat rencana kerja
2)wakil ketua
a)membantu ketua dalam mengurus organisasi
b)menggantikan tugas ketua, jika ketua berhalangan
3)sekretaris
a)membuat agenda kegiatan organisasi
b)membuat surat-surat yang diperlukan
c)membuat pengarsipan surat-surat
d)membantu ketua dalam membuat rencana kerja
4)bendahara
a)mengurus masalah keuangan organisasi
b)membuat laporan keuangan
c)membatu ketua dalam membuat rencana kerja
5)contoh seksi-seksi bidang
Seksi-seksi bidang dapat dibentuk sesuai kebutuhan, sesuai kegiatan dan jenis organisasi itu sendiri.
a)seksi keamanan
b)seksi konsumsi
c)seksi kebersihan
d)seksi akomodasi
e)seksi dokumentasi
f)seksi dekorasi
g)seksi publikasi
d.Manfaat mengikuti organisasi
1)menambah wawasan dan pengalaman
2)mengetahui dan mengembangkan bakat
3)menambah teman
4)belajar mengemukakah pendapat
5)belajar menghormati orang lain
6)belajar menghargai pendapat orang lain
7)mudah bergaul
8)melatih diri kemandirian
9)melatih kedisiplinan
10)membagi dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat
11)menimbulkan kepercayaan diri dan tidak mudah mengeluh
2.Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
a.di sekolah
1)Pramuka
2)Koperasi sekolah
3)Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4)Komite sekolah
5)OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
6)PMR (Palang Merah Remaja)
7)PA (Pencinta Alam)
8)Klub-Klub olah raga, seperti:
futsal
badminton
bola basket
voli
renang
dll.
b.
c.di lingkungan masyarakat
1)
2)RT
3)RW
4)karang taruna
5)desa atau kelurahan
6)BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
7)PKK
8)POSYANDU
9)dll.
4.Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
a.Membentuk organisasi kelas
b.Memilih ketua kelas
1)Pemungutan suara
Yaitu dengan cara menghitung perolehan suara para anggota.
2)Aklamasi
Yaitu pernyataan setuju secara lisan dari anggota
3)Penunjukan secara langsung
Yaitu ketua di tunjuk secara langsung oleh anggota
B.MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA
1.Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
a.Musyawarah
Mengambil keputusan bersama dapat dilakukan dengan cara musyawarah. Musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mengambil keputusan untuk suatu masalah.
b.Asas pengambilan keputusan bersama
1)kebersamaan
2)persamaan hak
3)kebebasan mengemukakah pendapat
4)penghargaan terhadap pendapat orang lain
5)pelaksaan hasil keputusan dengan penuh rasa tanggung jawab
http://handikomara.wordpress.com/2010/02/04/rangkuman-materi-pkn-kelas-5-semester-2/

Unggah Ungguh Basa

Unggah Ungguh Bahasa Jawa

Unggah-ungguh Basa Jawa yaiku adat sopan santun, tatakrama, tatasusila nggunakake Basa Jawa. Undha-usuke Basa Jawa miturut unggah-ungguhe kena kaperang dadi 5, yaiku :
1. Basa ngoko, kaperang dadi 2, yaiku Ngoko Lugu lan Ngoko Andhap (isih kaperang maneh dadi 2, Antya Basa lan Basa Antya).
2. Basa madya, kaperang dadi 3, yaiku Madya Ngoko, Madyantara lan Madya Krama.
3. Basa Krama, kaperang dadi 5, yaiku Kramantara, Mudha Krama, Wredha Krama, Krama Inggil, lan Krama Desa.
4. Basa Kedhaton.
5. Basa Kasar.

 

A. BASA MADYA

      Basa Madya iku basa ing antarane basa ngoko lan krama. Wujude Basa Madya yaiku tembung Madya kaworan ngoko utawa krama. Basa Madya Ngoko biyasane isih digawe dening wong ing desa lan pegunungan.  Manut wujude, Basa Madya diperang dadi 3, yaiku :
1. Madya Ngoko.
Basa Madya Ngoko wujude tembung :
  • Madya (ater-ater lan panambang ngoko)
  • Ngoko
  • Dika, mang, samanng
Ciri-cirine Basa Madya Ngoko antarane :
  • Aku, dadi kula
  • Kowé, diowahi dadi dika
  • Ater-ater tak- diowahi dadi kula
  • Ater-ater ko-diowahi dadi dika
  • Ater-ater di- ora owah
Kanggone Basa Madya Ngoko iku lumrahe :
  • Bakul padha bakul
  • Priyayi marang sor-sorane
Tuladha :
  • Dika niku klebu beja, olehe panen pari mboten enten sing gabug, samang napake ta?
  • Pundi woh-wohané sing becik-becik niku?
  • Niku napa kirang becik?
2. Madyantara.
Basa Madyantara iku wujude tembung :
  • Madya (ater-ater lan panambang ngoko)
  • Ngoko
  • Kang slira (sampeyan), pangkate, sesebutan (peprenahan)
Ciri-cirine Basa Madyantara :
  • Aku, diowahi dadi kula
  • Kowé, diowahi dadi sampéyan, samang
  • Ater-ater tak-, diowahi dadi kula
  • Ater-ater ko-, diowahi dadi samang, mang
  • Panambang -ku, diowahi dadi kula
  • Panambang -mu, diowahi dadi sampéyan, samang
  • Panambang -e tetep ora owah
Sing nganggo Basa Madyantara :
  • Wong padesan marang wong liya kang dianggep luwih tuwa utawa kinurmatan
  • Padha-padha priyayi sing wis kulina
  • Bojone priyayi marang sing lanang (yen durung kulina)
  • Priyayi marang sanake tuwa kang luwih asor
Tuladha :
  • Sampeyan niku pripun ta mas, seprika-sepriki kok boten enten sudane
  • A migunakaké Basa Madya Ngoko, B migunakaké Basa Madya Krama.
A : “É, Yu nggéndhong lurik, ndika mandheg sedhéla”.
B : “Napa, ajeng tumbas?”
A : “Wong ngendheg nèk mboten ajeng tuku ajeng napa?”
B : “Engga ta mang milih. Dagangan kula saé-saé”.
3. Madya Krama.
Basa Madya Krama iku wujude tembung :
  • Madya (ater-ater lan panambang ngoko)
  • Krama lan krama inggil
  • Sampeyan, pangkat, sesebutan/peprenahan
Ciri-ciriné antara liya:
  • Aku, diowahi dadi kula
  • Kowé, diowahi dadi sampéyan utawa samang
  • Ater-ater tak-, diowahi dadi kula
  • Ater-ater ko-, diowahi dadi samang, mang
  • Ater-ater di-, tetep ora owah.
Sing nganggo Basa Madya Krama :
  • Padha=padha priyayi sing wis kulina
  • Bojone priyayi marang sing lanang (yen durung ngoko)
Tuladha ;
  • Mas, tinimbang sampeyan ngresula ngoten niku, mbok luwung ngenggar-enggar penggalih lan nyenyuwun teng Pangeran pinaringan gesang mulya, tentrem boten enten sambikala.
  • (A Ibuné B Kula)
A: “Wetonku tumbuk umur 33 taun, slametané apa wis kok pikir?”
B: “Rak siyos bénjing tanggal 7, wulan Rabingulakir ngajeng niki ta?”
A: “Iya”.
B: “Saniki tanggal ping 27, taksih kirang 10 dalu”.
A: “Rak ya wis cedhak”.

(sumber panulisan : jv.wikipedia.org lan cathethan Basa Jawa nalika ing bangku sekolah)

 B. BASA NGOKO

Basa Jawa Ngoko yaiku perangan Basa Jawa kanggo guneman marang wong sapadha-padha. Basa Ngoko isih kaperang dadi 2, yaiku :
1. Ngoko Lugu,yaiku minangka tataran basa kang paling asor ing undha usuk Basa Jawa. Wujud tembunge ngoko, ora ana tembung krama utawa krama inggil tumrap wong sing diajak guneman.  Gunane kanggo guneman antarane :
  • Wong tuwa marang bocah enom
  • Wong kang sadrajad utawa wis raket sesrawungane
  • Wong apangkat dhuwur marang pegawene
  • Bocah cilik karo kancane
  • Ngunandika (ngomong dhewe)
2.Ngoko Andhap, yaiku basa ngoko kang alus sarta luwih ngajeni marang wong kang diajak guneman. Wujude arupa basa ngoko kacampur tembung krama inggil tumrap wong kang diajak guneman. Yen dirasa kurang ngajeni sok dicampur tembung krama sawetara. Panganggone basa ngoko andhap iku kanggo guneman antarane :
  • Sedulur tuwa marang sedulur enom kang luwih dhuwur drajade
  • Bojone priyayi marang sing lanang
  • Priyayi marang priyayi yen wis ngoko-ngokonan (kulina/raket)
Basa ngoko andhap bisa diperang dadi :
a. Antya Basa (wujude tembung ngoko lan krama inggil). Ciri-cirine :
  • Aku, tetep ora owah
  • Kowe, kanggo pawongan kang diajeni diowahi dadi panjenengan, ki raka,kangmas
  • Ater-ater dak-, ko-, di- lan panambang -ku, -mu, -e, -ake ora owah
Tuladha :
  • Mas, aku nyuwun ngampil kagungane buku sewengi wae.
  • Ora, kangmas ki suwé ora ngetingal-ngetingal iku tindak ngendi?
  • Wah, adhimas ki rada ngece. Genah wis pirsa bae kok mundhut pirsa.
b. Basa Antya (wujude tembung ngoko, krama inggil lan krama). Ciri-cirine :
  • Aku, tetep ora owah
  • Kowe, kanggo pawongan kang diajeni diowahi dadi panjenengan, ki raka,kangmas
  • Ater-ater dak-, ko-, di- tetep ora owah
Tuladha :
  • Mas, aku ora bisa nyaosi apa-apa marang panjenengan, kejaba mung bisa ndherek muji rahayu, muga-muga panjenengan saged remen, lan saged ngangsu kawruh sing migunani tumrap nusa lan bangsa.
  • Dak arani sliramu dhèk mau bengi saèstu mriksani ringgit ana ing dalemé Pak Lurah. Gèk lampahé baé apa ya dhimas, teka gamelané sedalu natas ngungkung baé, ora ana pedhot-pedhoté.
(sumber tulisan : jv.wikipedia.org lan cathetan Basa Jawa nalika ing bangku sekolah)

C. BASA KRAMA 

1. Krama Inggil
Bahasa krama inggil itu lebih menghargai orang lain, juga disebut basa krama halus.

Contohnya.
1. Bapak tindak dhateng Jakarta dinten Minggu.
2. Pak Bagyo nembe mucal kelas sekawan.
3. Pak Badrun mundhut sepatu.
4. Eyang kakung nembe siram.
5. Buku kulo dipun asto Bu Guru.

Kalau kita perhatikan, kalimat di atas diucapkan sangat halus sekali, sebagai bentuk untuk ngajeni (menghormati) antarane Bapak, Pak Bagyo, Pak Badrun, Eyang Kakung dan Bu Guru.

2. Krama Lugu
Kalimat berbahasa Jawa ragam Krama lugu : adalah kalimat yang didalamnya terdiri dari kata-kata berbahasa Jawa krama, kalimat ini biasanya digunakan untuk membahasakan diri sendiri. Terdiri dari kata-kata berbahasa Jawa krama.
Contoh " Kula dereng tilem."

 D. BASA KEDHATON

Basa Kedhaton yaiku basa kang kanggone mung ana kedhaton. Kaanggo tumrap para sentana lan abdining ratu ing wektu seba ing ngarsaning ratu.

Conto :
1. Punapi sira darbe kawasisan ingkang linuwih ?
2. Jengandika punapi sampun mengertos pawartos puniki ?

Ewone basa kedhaton liyane :

nedha = mangan
puniku = iku
wonten = ana
punapi = apa
dhawak = dhewe
jengandika = kowe
siyos = sida
darbe = duwe
puniki = niki 

E. BASA KASAR

Digunakan oleh rakyat banyak sehari-hari yang menurut bahasa memakai kata-kata yang tergolong kasar atau tidak sopan, biasa digunakan oleh orang yang tidak pernah belajar undak usuk basa.
http://bayuriyantoxiia2.blogspot.com/2012/11/unggah-ungguh-basa-jawa-unggah-ungguh.html

Tuesday, April 16, 2013

Karena Kebenaran hanya ada satu !!

Pecinta komik atau manga dari negeri Sakura pasti tak asing dengan Shinichi Kudo. Seorang detektif remaja, mirip cerita Tintin, yang tergila-gila dengan Sherlock Holmes, bahkan ingin menjadi Sherlock Holmes di era Heisei. Kepandaian Shinichi dalam mengungkap kasus menjadi angin segar kepolisian Jepang. Dia kerap menjadi “pembantu utama” kepolisian Jepang jika ada kasus yang rumit untuk diungkap.
Sayangnya, ketika melakukan penyelidikan, Shinichi terpaksa menerima kenyataan pahit. Tubuh remajanya menyusut menjadi anak-anak dan akhirnya dia terpaksa kembali sekolah di SD Teitan. Semua penyamaran itu dia lakukan untuk menghindari kejaran dari Organisasi Baju Hitam, orang-orang yang memberinya obat APTX 4648.
Setelah menyusut, si kecil Shinichi Kudo menggunakan nama baru Conan Edogawa untuk mengelabui remaja SMA perempuan yang dicintainya, Ran Mouri. Bahkan, untuk menyempurnakan penyamarannya, Profesor Agasa yang menjadi tetangganya, menyarankan agar dia tinggal dan dirawat di rumah Kogoro Mouri, seorang detektif kacau yang menjadi ayah Ran.
Mouri sejatinya adalah detektif cerdas. Namun, karena hobinya yang kurang mendukung, seperti mabuk, judi, dan bermain-main dengan wanita di bar, membuat karirnya di dunia kepolisian kaca balau. Saking jengkelnya, sang istri, Eri Kisaki juga memilih untuk meninggalkannya. Eri seorang pengacara hebat, dan kerap membantu suaminya jika tersandung masalah karena kecerobohannya.
Berkat Conan yang tinggal di rumahnya, lambat laun karir detektif Mouri mulai terangkat. Banyak kasus besar dia selesaikan berkat bantuan Conan. Hanya, ketika dia melakukana analisis, Mouri ditembak Conan dengan peluru bius yang selalu dibawanya. Peluru itu dia peroleh dari Profesor Agasa. Untuk membantu proses penyelidikan dan pengungkapan sebuah kasus, Conan mendapat bantuan dari sang professor. Maklum dengan tubuh kecilnya itu tentu dia tidak bisa beraksi dengan sempurna. Berapa banyak orang sih yang bisa percaya dengan pemikiran dan usul anak-anak?
Nah, sejak jaman SMA sampai sekarang saya sudah bekerja, si Conan ini belum juga kembali sebagai Shinichi Kudo. Hehhehe, kadang saya sampai berpikir bisa-bisa rak buku di rumah saya, penuh dengan komik si Conan ini. Karena sampai buku ke 64, dia masih terus mencari cara melumpuhkan komplotan Baju Hitam. Dia harus menemukan penawar APTX 4648.
Yang membuat saya bingung, mengapa orangtua Shinichi, si novelis misteri Yusaku Kudo dan Yukiko Kudo yang dulu menjadi aktris terkenal, tidak berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anaknya menjadi besar kembali. Sampai saat ini, orangtua Shinichi sepertinya tenang-tenang saja melihat anaknya mengecil dan tidak segera tumbuh dewasa.
Bisa jadi, komik Conan yang ditulis oleh Aoyama Gosho ini, menjadi komik yang panjang seperti komik Doraemon. Sampai kapan cerita ini akan berakhir, saya juga tidak tahu. Bisa jadi, sampai si Gosho ini malas menulis, kehabisan ide cerita, atau dia sudah kaya raya setelah mendapatkan royalty dari sekian puluh buku yang dia buat. Perlu diketahui, komik Conan tidak hanya terbit di Jepang, tapi juga di Malaysia dan Indonesia. Bahkan di beberapa negara lainnya.
Komik ini juga diangkat dalam bentuk serial televisi bahkan dibuatkan film animasinya. Tokoh Conan Edogawa juga dikenal di Amerika Serikat. Intinya, dengan menulis kisah petualangan Shinichi Kudo ini, Pak Aoyama Gosho telah terkenal dan mengumpulkan pundi-pundi uang yang luar biasa banyaknya.
Hanya satu harapan saya, Aoyama tidak seperti produser-produser sinetron di Indonesia. Ketika sinetron mereka ditonton banyak orang, penuh iklan, dan tinggi dalam rating, menggoda mereka untuk terus mengulur-ulur cerita hingga akhirnya nggak jelas ujung pangkalnya. Saya berharap, Aoyama telah menentukan titik penghabisan kisah ini.
Entah itu berakhir ketika Conan menjadi Shinichi dewasa, atau kemungkinan terburuk, terjebak selamanya dalam tubuh kecilnya…Hanya Aoyama yang tahu

Sinopsis Conan Movie 17

Conan Movie 17 - Private Eye in the Distant Sea
Movie ini bersetting di sebuah kapal yang dijaga ketat oleh kementrian pertahanan Jepang dan pasukan pertahanan maritim. Sesosok mayat dari pasukan pertahanan maritim ditemukan tanpa tangan kirinya, dan seorang mata-mata masuk ke dalam kapal. Ran kemudian terjebak dalam bahaya dan Conan berusaha untuk menyelamatkannya.
Kalau di Jepang rilis sih 20 April 2013, berarti di Indonesia bisa di download sekitar bulan September-November 2013.

Diskusi



A.    Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio” (bahasa inggris) yang artinya adalah interaksi. Adapun menurut istilah adalah :
a.    Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
b.   Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama .
c.    Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan.
Diskusi adalah percakapan yang komunikatif antara dua orang atau lebih tentang menyepakati “make a deal” mengenai suatu topik pembicaraan.Menurut saya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas.

1.      Persyaratan Diskusi
Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
a.                   Tata tertib tidak ketat.
b.                   Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
c.                   Kesediaan untuk berkompromi.
Bagi peserta diskusi :
a.                   Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
b.                   Sanggup berpikir bebas dan lugas.
c.                    Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
d.                   Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
e.                   Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
Bagi pemimpin diskusi :
a.                   Sikap hati-hati, cerdas, tanggap.
b.                   Pandai menyimpulkan.
c.                   Sikap tidak memihak.

2.      Macam-macam Diskusi
a.       Bersifat informal
1)      Model Laju Ikan yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu persoalan,
2)      Model Dengung lebah. Model ini terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua
atau sampai empat orang.
3)      Model debat, yaitu adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.
b.      Bersifat Formal
1)      Model Lempar Kata, yaitu terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.
2)      Model Panel, yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
3)      Simposium,  hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.
4)      Seminar, temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan) melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan bersama.
5)      Work Shop (Loka Karya), telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk mendapatkan suatu keputusan .
6)      Konvensi,  hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal dari lembaga yang berbeda.
7)      Rapat Kerja, pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
8)      Diskusi kelompok (Group Discusion), Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat atau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bisa berganti-ganti.
Diskusi Kelompok dapat dilakukan dengan beberapa bentuk. Menurut Suryosubroto (2009: 168) bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu :
a)      The social problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah social dikelasnya atau disekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
b)      The open-ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari dengan kehidupan mereka disekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
c)      The educational-diagnosis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajarna yang telah diterima agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang baik/benar.
3.      Perbedaan seminar, symposium, panel, lokakarya

1.    Seminar

Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
a.       Kelebihan dan kelemahan :
-           Kelebihan :
1.      Membangkitkan pemikiran yang logis.
2.       Mendorong pada analisa menyeluruh.
3.      Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4.      Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5.      Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
-          Kelemahan :
1.      Membutuhkan banyak waktu.
2.       Memerlukan pimpinan yang terampil.
3.      Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4.      Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5.       Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2.    Symposium
Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
a.       Kelebihan dan Kelemahan :
-          Kelebihan :
1.      Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2.      Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3.       Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
4.      Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
-          Kelemahan :
1.      Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2.      Kurang interaksi kelompok.
3.      Menekankan pokok pembicaraan.
4.       Agak terasa formal.
5.       Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6.      Sulit mengadakan kontnol waktu.
7.      Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8.      Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9.      Cenderung dipakai secara berlebihan.
3.      Diskusi Panel
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
a.       Kelebihan dan Kelemahan
-          Kelebihan :
1.      Membangkitkan pikiran.
2.      Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3.      Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4.      Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
-          Kelemahan :
1.      Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2.      Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3.      Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4.      Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5.      Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

4.      Lokakarya (Inggris: workshop)
Adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Kongres adalah kumpulan orang, terutama untuk tujuan politik.
B.     Berdialog
Dialog adalah komunikasi yang mendalam, memiliki tingkat dan kualitas yang tinggi sekaligus mencakup kemampuan untuk mendengarkan serta saling berbagi pandangan. Ini menurut kemampuan untuk secara bebas dan kreatif memahami isu-isu yang peka, disamping kemampuan untuk saling menyimak secara seksama pendapat pihak lain yang berbeda, serta menunda pendapat kita sendiri. Prakondisi untuk dialog dan kesiapan kelompok adalah untuk menerima perubahan. Berikut merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seluruh peserta dialog:
·      Memahami konsep mental model dan bersedia melihat mental model anda.
·      Bersedia mempraktekkan keterbukaan diri.
·      Terbuka untuk menerima pandangan orang lain.
·      Dapat menunda desakan hati untuk menilai orang lain.
·      Mengerti peraturan dialog.
·      Memahami inti permasalahan dan berorientasi pada hasil.
·      Bersedia untuk belajar dan berpartisipasi untuk pengembangan diri
·      Memahami apa yang terjadi bahwa untuk itu sejalan dengan misi.
·      Memahami dan setuju dengan tujuan.

Selama Proses Dialog:
·      Berikan perhatian penuh kepada setiap pembicara.
·      Dengarkan secara aktif.
·      Berbicara saat tiba giliran anda, pembicaraan tersebut haruslah kontributif
·      Lepaskan ego anda.
·      Fahami pihak lain.
·      Percaya pada proses.
·      Berbicara dalam pernyataan "saya", yang mendemontrasikan keyakinan dan  perasaan kuat anda.
·       Tahu perbedaan antara agenda anda sendiri dengan agenda kelompok, bagaimana
·      partisipasi anda dalam pelaksanaannya terhadap seseorang atau orang lain.