Tuesday, May 7, 2013

IPA Kelas 5 Tata Surya

Tatasurya A.PENGERTIAN TATA SURYA Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari,dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentukelips,lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.Tata Surya (Solar System),atau yang juga disebut Keluarga Matahari (The sun and its family), adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusat Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid. B.TERBENTUKNYA TATA SURYA Ada sekian banyak teori yang dicetuskan oleh para ahli,Namun disini saya hanya memuat beberapa teori yang paling terpercaya: 1.Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796). Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari. Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan. 2. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom. Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. 3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut. 4.Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet. 5.Teori Bintang Kembar,dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956 Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. C.SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunusditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna(1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit. D.ANGGOTA TATA SURYA -Matahari Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklirdan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari adalah pusat dari Tata Surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang tidak berbeda dengan bintang lainnya. v Matahari adalah suatu bola gas panas yang memancarkan sendiri sumber energinya ke segala arah. v Matahari merupakan pusat Tata Surya. v Bagi kita matahari itu super besar, tetapi ternyata di jagat raya Matahari termasuk bintang yang berukuran kecil. v Ukuran garis tengahnya 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga jika Matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong. v Matahari dapat menampung lebih 1 juta bumi. v Matahari dan energi yang dipancarkannyalah yang menjamin kehidupan manusia di muka bumi. -Planet-Planet 1.Merkurius Merkurius adalah planet dalam yang terkecil dan termasuk paling dekat dengan Matahari, jarak rata-rata ke Matahari 58 juta Km, dan memiliki garis tengah 4.880 Km.Mercurius tidak mengandung atmosfer, suhu disekitar planet berkisar antara -200 C _ +400 C. Grafitasi mercurius kurang lebih hanya sepertiga kali grafitasi bumi. 2.Venus Planet Venus merupakan planet terdekat dengan Bumi yang memiliki garis tengah 12.104 km. Jarak rata-rata ke Matahari 106 km, periode revolusinya 224 hari, gravitasi venus 2300 dan tekanan udaranya 20 atmosfer ( 20 kali tekanan udara di bumi ), permukaan Venus ditutupi awan tebal sehingga mencapai 48 km. Yang menarik hasil pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa terdapat formasi batuan muda dan pegunungan tua, atmosfernya berwujud debu kering yang meliputi CO2,N dan O2 . 3.Bumi Bumi merupakan planet urutan ketiga, dan satu-satunya planet yang dihuni oleh mahluk hiup dan terdiri komposisi sebagai berikut :Lapisan biosfer,teridri dari unsure nikel dan ferum, dan tebalnya ±3.470 Km. lapisan antara ± tebalnya 1.700 Km dan terdiri dari batuan meteorit. Lapisa litosfer, yang terdiri dari lapisan Si al karena terdiri dari SiO2 dan Al2 dan O3 dan bagian Si ma terdiri dari Si O2 dan Mg0 serta Al 2 O3, Tebal antara Sial dan Sima tidak teratur, dipegunungan letaknya sangat dalam sedangkan di laut bagian Si al langsung berhubungan dengan Si ma. Planet bumi merupakan planet yang istimewa, karena bumi bukan hanya tempa hidup dan kehidupan manusia semata tetapi juga mahluk hidup lainya berkembang biak dengan baik Planet Bumi memilki satelit yaitu Bulan. 4.Mars Mars dilihat dari lintasannya antara Bumi dan Matahari, juga termasuk planet yang terdekat dengan Bumi, jarak rata-rata planet Mars dengan Matahari 228 km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 687 hari, waktu rotasinya 24 jam 37 menit 21 detik. Sperti planet lain Mars memiliki dua satelit, yaitu 1. Deimos berdimensi 10x12x16km dan periode orbitnya 30,3 hari. Deiomos terbit dan terbenam seperti Bulan di Bumi. 5.Yupiter Yupiter adalah merupakan planet terbesar dengan diameternya 130.000 km. Jarak rata-rata ke matahari 5,2 SA atau ±778 juta km, dan struktur yupiter hamper sama dengan struktur Matahari, yang kebanyakan terdiri dari hydrogen serta campurannya adalah NH3, amoniak, helium, dan metan. 6.Saturnus Planet Saturnus planet besar kedua setelah Yupiter, jarak rata-rata ke Matahari ±1.426 juta km, kala revolusi planet ini 29,5 tahun dan waktu yang diperlukan untuk berputar pada sumbunya 10 jam. Saturnus memiliki 17 satelit yang paling menonjol adalah Titan, Tethys, Rea, Dione, dan tiga cincin yang indah, ketiga cincinnya adalah terurai sebagai berikut: q Cincin A merupakan cincin luar garis tengahnya 260.000 km. q Cincin B merupakan cincin tengah garis tengahnya rata-rata 152.000 km. q merupakan cincin dalam garis tengahnya 160.000 km. 7.Uranus Planet Uranus jarak rata dengan Matahari ±2.869 juta km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun dengan kecepatan rotasinya 11 jam. Planet ini berdiameter 49.700 km, pada planet ini ditemukan unsur helium, hidrogen dan metan. Planet ini mempunyai 5 satelit yaitu, Miranda,Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Keistimewaan planet ini letak sumbu rotasinya sebidang dengan bidang revolusi Pada Uranus matahari bergesar dari Utara ke kutub Selatan dalm periode revolusinya. 8.Neptunus Planet Neptunus adalah merupakan planet yang terjauh dengan Matahari, jaraknya 4.495 jutakm dengan Matahari,dan beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 165 hari waktu rotasinya 15 jam. Satelit yang dimiliki Neptunus ada dua yaitu Triton yang berdiameter 4.000 km, mempunyai atmosfer, dan bentuknya mirip Pluto, sedangkan Nereid diameternya 2000 km, letaknya lebih jauh dari Bumi bila dibandingkan dengan Triton. -Asteroid Asteroid merupakan materi batuan yang kedudukannya terletak diantara Mars dan Yupiter. Materi dari Astroid tersebut sebagian gagal menjadi planet karena adanya gaya gravitasi Yupiter yang sangat kuat dan berlangsung secara terus menghancurkan sebagian materinya. Akibatnya hamparan materi itu menjadi sabuk asteroid, yang sekarang menjadi bongkahan cincin raksasa dan serpihan batuan. Asteroid menempati sabuk utama yang berada diantara orbit Mars dan Jupiter. Asteroid pertama kali ditemukan 1 januari 1801. Di antara pecahannya batuan terbesar dinamakan Ceres yang bergaris tengah 480 mil,mengelilingi Matahari dalam waktu 4,5 tahun. Asteroid juga merupakan benda angkasa yang ukurannya kecil jumlahnya milyaran. Asteroid sendiri berupa batu-batuan yang juga bergerak mengelilingi Matahari, ukurannya sangat kecil atau istilah yang lainnya disebut sebagai bintang kerdil dengan diameter lebih dari 240km. -Komet Komet merupakan kumpulan bongkahan batuannyang diselubungi kabut gas, ketika mendekati Matahari Komet mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagian kepala, dan semburan cahaya pada ekornya. Diameter komet termasuk selubung gas ±100.000 km. Komet semakin dekat dengan Matahari, makin besar tekanan cahaya Matahari yang diterimanya dan semakin panjang ekornya. Ekor komet terdiri CO,CH dan gas labil CH2 dan H2O Komet dalam bahasa Yunani artinya bintang berekor dan komet ini adalah benda angkasa yang tidak padat terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil yaitu debu, temperatur dengan gas yang sangat tipis, sehingga gaya gravitasinya sangat lemah. Ada dua jenis komet yaitu : 1. Komet berekor Komet berekor yaitu komet yang lintasannya berbentuk elips, komet ini bila lintasnya dekat dengan Matahari akan melepaskan gas yang diabsorsi di daerah dingin untuk membentuk ekor. 2. Komet tak berekor Komet tak berekor, yaitu komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorsi gas di daerah dingin, pada mendekati Matahari komet ini membentuk koma dan ekor. -Jutaan Benda Langit Lainya Yang Terikat Oleh Gaya Grafitasi Matahari

IPA Kelas 5 Semester 2 - AIR -

AIR

A. PENGERTIAN AIR
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang paling banyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.

B. SIFAT-SIFAT AIR
1. AIR MENEMPATI RUANG
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari botol.
Percobaan:
langkah-langkah
a)ambillah gelas ataau botol kosong
b)isilah gelas dengan air hingga penuh
C) apa yang terjadi dengan air?
Amatilah!
Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol atau gelas tersebut.

2. AIR MEMPUNYAI BERAT
Air memiliki berat. contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambillah ember kosong
b) angkatlah ember tersebut atau timbanglah berat ember.
c} letakan ember dan tuanglah air kedalamnya hingga penuh.
d) angkatlah ember tersebut! apa yang dirasakan? apakah berat ember sama dengan berat ember awal?
Maka dapat disimpulkan air itu memiliki berat.

3. PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas atau benda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan selalu datar.
Percobaan:
Melihat permukaan air tenang
Langkah-langkah
a)masukan air dalam gelas
b)aduklah air tersebut beberapa saat!
c)tunggu hingga air tenang
d)bagaimana permukaan air setelah tenang?

Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat permukaan air yang selalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atau tembok batu bata supaya tidak miring.

4. AIR MENGALIR KETEMPAT YANG LEBIH RENDAH
Air mempuyai sifat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya air sungai, air sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah papan dari kayu
b)miringkanlah papan tersebut lalu tuangkan air pada papan tesebut
c)amatilah gerakan air!

Kesimpulan Air yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah, karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

5. AIR MELARUTKAN BEBERAPA ZAT
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalam air lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larut dalam air.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!
Amati yang terjadi!

Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkan beberapa zat.

6. AIR MENEKAN KE SEGALA ARAH
Air memiliki sifat menekan kesegala arah. contohnya apabila kantong plastik diisi air lalu kantong plastik tersebut ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena air memiliki sifat menekan ke segala arah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambilah sebuah kantong plastik yang besar
b) isilah kantong tersebut dengan air hingga penuh
c) tusuklah kantong tersebut dengan jarum.
d) amatilah apa yang terjadi!

Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk dengan jarum, karena sir memiliki sifat memekan kesegala arah.


7. AIR MERESAP MELALUI CELAH KECIL
Air memiliki sifat meresap ke celah-celah kecil. contohnya air hujan yang turun dari langit ke permukaan tanah akan menggenangi permukaan tanah tersebut tetapi lama-kelamaan air tersebut akan habis karena air itu meresap melalui celah-celah kecil tanah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) gunting kertas koran dengan ukuran 12 cm x 2 cm
b) isi gelas dengan air berwarna
c) masukan kertas koran kedalam air
d) lakukan langkah 1 - 3 untuk kertas tisue dan kain katun.

Amatilah apa yang terjadi?
Kesimpulan kertas tisue sangat mudah menyerap air tetapi kain katun agak sukar karena bahan yang pori-porinya lebih kecil akan lebih mudah menyerap air.

8. AIR DAPAT BERUBAH WUJUD
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya dalam pembuatan es batu, air yang dibungkus kantong plastik lalu di masukan kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebut lama kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
ada beberapa perubahan wujud benda yaitu:
1. Pencairan/mencair yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.
2. Pengembunan yaitu perubahan dari gas menjadi cair.
3. Penyubliman yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas