Sunday, January 19, 2014
2 KTP?
Live Start Here
Wednesday, December 11, 2013
Tuesday, May 7, 2013
IPA Kelas 5 Tata Surya
Tatasurya
A.PENGERTIAN TATA SURYA
Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari,dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentukelips,lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.Tata Surya (Solar System),atau yang juga disebut Keluarga Matahari (The sun and its family), adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusat Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.
B.TERBENTUKNYA TATA SURYA
Ada sekian banyak teori yang dicetuskan oleh para ahli,Namun disini saya hanya memuat beberapa teori yang paling terpercaya:
1.Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan.
2. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.
Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
4.Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
5.Teori Bintang Kembar,dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956
Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
C.SEJARAH PENEMUAN TATA SURYA
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunusditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna(1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.
D.ANGGOTA TATA SURYA
-Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklirdan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari adalah pusat dari Tata Surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang tidak berbeda dengan bintang lainnya.
v Matahari adalah suatu bola gas panas yang memancarkan sendiri sumber energinya ke segala arah.
v Matahari merupakan pusat Tata Surya.
v Bagi kita matahari itu super besar, tetapi ternyata di jagat raya Matahari termasuk bintang yang berukuran kecil.
v Ukuran garis tengahnya 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga jika Matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong.
v Matahari dapat menampung lebih 1 juta bumi.
v Matahari dan energi yang dipancarkannyalah yang menjamin kehidupan manusia di muka bumi.
-Planet-Planet
1.Merkurius
Merkurius adalah planet dalam yang terkecil dan termasuk paling dekat dengan Matahari, jarak rata-rata ke Matahari 58 juta Km, dan memiliki garis tengah 4.880 Km.Mercurius tidak mengandung atmosfer, suhu disekitar planet berkisar antara -200 C _ +400 C. Grafitasi mercurius kurang lebih hanya sepertiga kali grafitasi bumi.
2.Venus
Planet Venus merupakan planet terdekat dengan Bumi yang memiliki garis tengah 12.104 km. Jarak rata-rata ke Matahari 106 km, periode revolusinya 224 hari, gravitasi venus 2300 dan tekanan udaranya 20 atmosfer ( 20 kali tekanan udara di bumi ), permukaan Venus ditutupi awan tebal sehingga mencapai 48 km. Yang menarik hasil pengamatan beberapa pesawat ruang angkasa terdapat formasi batuan muda dan pegunungan tua, atmosfernya berwujud debu kering yang meliputi CO2,N dan O2 .
3.Bumi
Bumi merupakan planet urutan ketiga, dan satu-satunya planet yang dihuni oleh mahluk hiup dan terdiri komposisi sebagai berikut :Lapisan biosfer,teridri dari unsure nikel dan ferum, dan tebalnya ±3.470 Km.
lapisan antara ± tebalnya 1.700 Km dan terdiri dari batuan meteorit.
Lapisa litosfer, yang terdiri dari lapisan Si al karena terdiri dari SiO2 dan Al2 dan O3 dan bagian Si ma terdiri dari Si O2 dan Mg0 serta Al 2 O3, Tebal antara Sial dan Sima tidak teratur, dipegunungan letaknya sangat dalam sedangkan di laut bagian Si al langsung berhubungan dengan Si ma.
Planet bumi merupakan planet yang istimewa, karena bumi bukan hanya tempa hidup dan kehidupan manusia semata tetapi juga mahluk hidup lainya berkembang biak dengan baik
Planet Bumi memilki satelit yaitu Bulan.
4.Mars
Mars dilihat dari lintasannya antara Bumi dan Matahari, juga termasuk planet yang terdekat dengan Bumi, jarak rata-rata planet Mars dengan Matahari 228 km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 687 hari, waktu rotasinya 24 jam 37 menit 21 detik. Sperti planet lain Mars memiliki dua satelit, yaitu 1. Deimos berdimensi 10x12x16km dan periode orbitnya 30,3 hari. Deiomos terbit dan terbenam seperti Bulan di Bumi.
5.Yupiter
Yupiter adalah merupakan planet terbesar dengan diameternya 130.000 km. Jarak rata-rata ke matahari 5,2 SA atau ±778 juta km, dan struktur yupiter hamper sama dengan struktur Matahari, yang kebanyakan terdiri dari hydrogen serta campurannya adalah NH3, amoniak, helium, dan metan.
6.Saturnus
Planet Saturnus planet besar kedua setelah Yupiter, jarak rata-rata ke Matahari ±1.426 juta km, kala revolusi planet ini 29,5 tahun dan waktu yang diperlukan untuk berputar pada sumbunya 10 jam. Saturnus memiliki 17 satelit yang paling menonjol adalah Titan, Tethys, Rea, Dione, dan tiga cincin yang indah, ketiga cincinnya adalah terurai sebagai berikut:
q Cincin A merupakan cincin luar garis tengahnya 260.000 km.
q Cincin B merupakan cincin tengah garis tengahnya rata-rata 152.000 km.
q merupakan cincin dalam garis tengahnya 160.000 km.
7.Uranus
Planet Uranus jarak rata dengan Matahari ±2.869 juta km, beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun dengan kecepatan rotasinya 11 jam. Planet ini berdiameter 49.700 km, pada planet ini ditemukan unsur helium, hidrogen dan metan. Planet ini mempunyai 5 satelit yaitu, Miranda,Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Keistimewaan planet ini letak sumbu rotasinya sebidang dengan bidang revolusi Pada Uranus matahari bergesar dari Utara ke kutub Selatan dalm periode revolusinya.
8.Neptunus
Planet Neptunus adalah merupakan planet yang terjauh dengan Matahari, jaraknya 4.495 jutakm dengan Matahari,dan beredar mengelilingi Matahari dalam waktu 165 hari waktu rotasinya 15 jam. Satelit yang dimiliki Neptunus ada dua yaitu Triton yang berdiameter 4.000 km, mempunyai atmosfer, dan bentuknya mirip Pluto, sedangkan Nereid diameternya 2000 km, letaknya lebih jauh dari Bumi bila dibandingkan dengan Triton.
-Asteroid
Asteroid merupakan materi batuan yang kedudukannya terletak diantara Mars dan Yupiter. Materi dari Astroid tersebut sebagian gagal menjadi planet karena adanya gaya gravitasi Yupiter yang sangat kuat dan berlangsung secara terus menghancurkan sebagian materinya. Akibatnya hamparan materi itu menjadi sabuk asteroid, yang sekarang menjadi bongkahan cincin raksasa dan serpihan batuan.
Asteroid menempati sabuk utama yang berada diantara orbit Mars dan Jupiter. Asteroid pertama kali ditemukan 1 januari 1801. Di antara pecahannya batuan terbesar dinamakan Ceres yang bergaris tengah 480 mil,mengelilingi Matahari dalam waktu 4,5 tahun.
Asteroid juga merupakan benda angkasa yang ukurannya kecil jumlahnya milyaran. Asteroid sendiri berupa batu-batuan yang juga bergerak mengelilingi Matahari, ukurannya sangat kecil atau istilah yang lainnya disebut sebagai bintang kerdil dengan diameter lebih dari 240km.
-Komet
Komet merupakan kumpulan bongkahan batuannyang diselubungi kabut gas, ketika mendekati Matahari Komet mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagian kepala, dan semburan cahaya pada ekornya. Diameter komet termasuk selubung gas ±100.000 km.
Komet semakin dekat dengan Matahari, makin besar tekanan cahaya Matahari yang diterimanya dan semakin panjang ekornya.
Ekor komet terdiri CO,CH dan gas labil CH2 dan H2O
Komet dalam bahasa Yunani artinya bintang berekor dan komet ini adalah benda angkasa yang tidak padat terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil yaitu debu, temperatur dengan gas yang sangat tipis, sehingga gaya gravitasinya sangat lemah.
Ada dua jenis komet yaitu :
1. Komet berekor
Komet berekor yaitu komet yang lintasannya berbentuk elips, komet ini bila lintasnya dekat dengan Matahari akan melepaskan gas yang diabsorsi di daerah dingin untuk membentuk ekor.
2. Komet tak berekor
Komet tak berekor, yaitu komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorsi gas di daerah dingin, pada mendekati Matahari komet ini membentuk koma dan ekor.
-Jutaan Benda Langit Lainya Yang Terikat Oleh Gaya Grafitasi Matahari
IPA Kelas 5 Semester 2 - AIR -
AIR
A. PENGERTIAN AIR
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang paling banyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
B. SIFAT-SIFAT AIR
1. AIR MENEMPATI RUANG
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari botol.
Percobaan:
langkah-langkah
a)ambillah gelas ataau botol kosong
b)isilah gelas dengan air hingga penuh
C) apa yang terjadi dengan air?
Amatilah!
Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol atau gelas tersebut.
2. AIR MEMPUNYAI BERAT
Air memiliki berat. contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambillah ember kosong
b) angkatlah ember tersebut atau timbanglah berat ember.
c} letakan ember dan tuanglah air kedalamnya hingga penuh.
d) angkatlah ember tersebut! apa yang dirasakan? apakah berat ember sama dengan berat ember awal?
Maka dapat disimpulkan air itu memiliki berat.
3. PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas atau benda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan selalu datar.
Percobaan:
Melihat permukaan air tenang
Langkah-langkah
a)masukan air dalam gelas
b)aduklah air tersebut beberapa saat!
c)tunggu hingga air tenang
d)bagaimana permukaan air setelah tenang?
Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat permukaan air yang selalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atau tembok batu bata supaya tidak miring.
4. AIR MENGALIR KETEMPAT YANG LEBIH RENDAH
Air mempuyai sifat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya air sungai, air sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah papan dari kayu
b)miringkanlah papan tersebut lalu tuangkan air pada papan tesebut
c)amatilah gerakan air!
Kesimpulan Air yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah, karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5. AIR MELARUTKAN BEBERAPA ZAT
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalam air lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larut dalam air.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!
Amati yang terjadi!
Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkan beberapa zat.
6. AIR MENEKAN KE SEGALA ARAH
Air memiliki sifat menekan kesegala arah. contohnya apabila kantong plastik diisi air lalu kantong plastik tersebut ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena air memiliki sifat menekan ke segala arah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambilah sebuah kantong plastik yang besar
b) isilah kantong tersebut dengan air hingga penuh
c) tusuklah kantong tersebut dengan jarum.
d) amatilah apa yang terjadi!
Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk dengan jarum, karena sir memiliki sifat memekan kesegala arah.
7. AIR MERESAP MELALUI CELAH KECIL
Air memiliki sifat meresap ke celah-celah kecil. contohnya air hujan yang turun dari langit ke permukaan tanah akan menggenangi permukaan tanah tersebut tetapi lama-kelamaan air tersebut akan habis karena air itu meresap melalui celah-celah kecil tanah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) gunting kertas koran dengan ukuran 12 cm x 2 cm
b) isi gelas dengan air berwarna
c) masukan kertas koran kedalam air
d) lakukan langkah 1 - 3 untuk kertas tisue dan kain katun.
Amatilah apa yang terjadi?
Kesimpulan kertas tisue sangat mudah menyerap air tetapi kain katun agak sukar karena bahan yang pori-porinya lebih kecil akan lebih mudah menyerap air.
8. AIR DAPAT BERUBAH WUJUD
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya dalam pembuatan es batu, air yang dibungkus kantong plastik lalu di masukan kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebut lama kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
ada beberapa perubahan wujud benda yaitu:
1. Pencairan/mencair yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.
2. Pengembunan yaitu perubahan dari gas menjadi cair.
3. Penyubliman yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang paling banyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
B. SIFAT-SIFAT AIR
1. AIR MENEMPATI RUANG
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari botol.
Percobaan:
langkah-langkah
a)ambillah gelas ataau botol kosong
b)isilah gelas dengan air hingga penuh
C) apa yang terjadi dengan air?
Amatilah!
Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol atau gelas tersebut.
2. AIR MEMPUNYAI BERAT
Air memiliki berat. contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambillah ember kosong
b) angkatlah ember tersebut atau timbanglah berat ember.
c} letakan ember dan tuanglah air kedalamnya hingga penuh.
d) angkatlah ember tersebut! apa yang dirasakan? apakah berat ember sama dengan berat ember awal?
Maka dapat disimpulkan air itu memiliki berat.
3. PERMUKAAN AIR YANG TENANG SELALU DATAR
Air tenang memiliki sifat permukaannya selalu datar, contohnya air didalam gentong, gelas atau benda yang lain apabila diamati permukaan air itu akan selalu datar.
Percobaan:
Melihat permukaan air tenang
Langkah-langkah
a)masukan air dalam gelas
b)aduklah air tersebut beberapa saat!
c)tunggu hingga air tenang
d)bagaimana permukaan air setelah tenang?
Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat permukaan air yang selalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atau tembok batu bata supaya tidak miring.
4. AIR MENGALIR KETEMPAT YANG LEBIH RENDAH
Air mempuyai sifat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. contohnya air sungai, air sungai mengalir dari pegunungan atau mata air di tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah papan dari kayu
b)miringkanlah papan tersebut lalu tuangkan air pada papan tesebut
c)amatilah gerakan air!
Kesimpulan Air yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah, karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5. AIR MELARUTKAN BEBERAPA ZAT
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalam air lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larut dalam air.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!
Amati yang terjadi!
Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkan beberapa zat.
6. AIR MENEKAN KE SEGALA ARAH
Air memiliki sifat menekan kesegala arah. contohnya apabila kantong plastik diisi air lalu kantong plastik tersebut ditusuk jarum maka air akan keluar. keluarnya air itu karena air memiliki sifat menekan ke segala arah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) ambilah sebuah kantong plastik yang besar
b) isilah kantong tersebut dengan air hingga penuh
c) tusuklah kantong tersebut dengan jarum.
d) amatilah apa yang terjadi!
Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk dengan jarum, karena sir memiliki sifat memekan kesegala arah.
7. AIR MERESAP MELALUI CELAH KECIL
Air memiliki sifat meresap ke celah-celah kecil. contohnya air hujan yang turun dari langit ke permukaan tanah akan menggenangi permukaan tanah tersebut tetapi lama-kelamaan air tersebut akan habis karena air itu meresap melalui celah-celah kecil tanah.
Percobaan:
Langkah-langkah
a) gunting kertas koran dengan ukuran 12 cm x 2 cm
b) isi gelas dengan air berwarna
c) masukan kertas koran kedalam air
d) lakukan langkah 1 - 3 untuk kertas tisue dan kain katun.
Amatilah apa yang terjadi?
Kesimpulan kertas tisue sangat mudah menyerap air tetapi kain katun agak sukar karena bahan yang pori-porinya lebih kecil akan lebih mudah menyerap air.
8. AIR DAPAT BERUBAH WUJUD
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. contohnya dalam pembuatan es batu, air yang dibungkus kantong plastik lalu di masukan kedalam kullkas atau pendingin maka air tersebut lama kelamaan akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
ada beberapa perubahan wujud benda yaitu:
1. Pencairan/mencair yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair.
2. Pengembunan yaitu perubahan dari gas menjadi cair.
3. Penyubliman yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas
Tuesday, April 30, 2013
Matematika Kelas 5 SD
A. Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada
Bilangan Bulat
Sifat-sifat pengerjaan hitung pada bilangan bulat yang akan dipelajari sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Mungkin kamu pernah menggunakan sifat-sifat tersebut, tetapi belum tahu nama sifat-sifatnya. Sebenarnya seperti apa sifat-sifat itu?
Coba perhatikan penjelasan berikut.
1.Sifat Komutatif (Pertukaran)
a.Sifat komutatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 5 kelereng berwarna merah dan 3
kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?

Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng Andi sama dengan jumlah kelereng Budi.
Jadi, 5 + 3 = 3 + 5.
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat komutatif.
Secara umum, sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut.
a + b = b + a
dengan a dan b sembarang bilangan bulat.
b. Sifat komutatif pada perkalian
Jumlah kelereng Andi dan Budi sama, yaitu 8 butir. Kelereng Andi dimasukkan ke empat kantong plastik. Setiap kantong berisi 2 butir.
Kelereng Budi dimasukkan ke dua kantong plastik. Setiap kantong berisi 4 butir.
Kelereng Andi dan Budi dapat ditulis sebagai berikut. Kelereng Andi = 2 + 2 + 2 + 2
= 4 × 2 = 8
Kelereng Budi = 4 + 4
= 2 × 4 = 8
Jadi, 4 × 2 = 2 × 4.
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat komutatif pada perkalian.
Secara umum, sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:
a × b = b × a
dengan a dan b sembarang bilangan bulat.
2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
a. Sifat asosiatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I
berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak
II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih.
Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan
Budi?

Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng yang dimiliki Andi sama dengan jumlah kelereng yang dimiliki Budi.
Jadi, (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4).
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Secara umum, sifat asosiatif pada penjumlahan dapat ditulis:
(a + b) + c = a + (b + c)
dengan a, b, dan c sembarang bilangan bulat.
b. Sifat asosiatif pada perkalian
Andi mempunyai 2 kotak mainan. Setiap kotak diisi
3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi
4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi?
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi.
Cara pertama menghitung banyak bungkus. Kemudian, hasilnya dikalikan banyak kelereng tiap bungkus.
Banyak bungkus × banyak kelereng tiap bungkus
= (3 bungkus + 3 bungkus) × 4 butir
= (3 + 3) × 4
= (2 × 3) × 4 = 24 butir
Cara kedua menghitung banyak kelereng setiap kotaknya dahulu kemudian hasilnya dikalikan banyak kotak.
Banyak kotak × banyak kelereng
= 2 × (4 + 4 + 4)
= 2 × (3 × 4) = 24 butir
Perhitungan cara I: (2 × 3) × 4. Perhitungan cara II: 2 × (3 × 4).
Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama. Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:
(a × b) × c = a × (b × c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat.
c. Sifat Distributif (Penyebaran)
a. (3 × 4) + (3 × 6) = 3 × (4 + 6)
Angka pengali disatukan
3 × 4 dan 3 × 6
mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 3
yang menggunakan sifat distributif.
Benarkah bahwa (5 × 13)
– (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?
Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlah kedua angka yang dikalikan (4 + 6). Kemudian hasilnya dikalikan dengan angka pengali (3).
3 × (4 + 6) = 3 × 10 = 30. Mengapa cara ini digunakan.
Karena menghitung 3 × (4 + 6) = 3 × 10 lebih mudah daripada menghitung (3 × 4) + (3 × 6).
(5 × 13) – (5 × 3) mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 5.
Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh:
(5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3) Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.
b.15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
Angka pengali dipisahkan
15 × (10 + 2) mempunyai angka pengali 15
Penghitungan dilakukan dengan cara kedua angka
yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan.
15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
= 150 + 30
= 180
Cara ini juga untuk mempermudah penghitungan karena menghitung (15 × 10) + (15 × 2) = 150 + 30 lebih mudah daripada menghitung 15 × (10 + 2)
= 15 × 12.
Cara penghitungan seperti di atas menggunakan sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan. Secara umum, sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan dapat ditulis:
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat
4. Menggunakan Sifat Komutatif, Asosiatif,
dan Distributif
Sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
Perhatikan contoh berikut.
1. Menghitung 5 × 3 × 6
Cara 1:
5 × 3 × 6 = 5 × 6 × 3
= (5 × 6) × 3
= 30 × 3
= 90
Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 6.
Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
Cara 2:
5 × 3 × 6 = 3 × 5 × 6
= 3 × (5 × 6)
= 3 × 30
= 90
2.Menghitung 8 × 45
Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 5.
Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
Cara 1: menggunakan sifat distributif pada penjumlahan
8 × 45 = 8 × (40 + 5)
= (8 × 40) + (8 × 5)
= 320 + 40
= 360
Cara 2: menggunakan sifat distributif pada pengurangan
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
= (8 × 50) – (8 × 5)
= 400 – 40
= 360
B. Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung
Dua Bilangan
1.MenaksirHasilPenjumlahandanPengurangan
Menaksir hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan berarti memperkirakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari kedua bilangan tersebut. Caranya dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan atau dikurangkan. Perhatikan contoh berikut.
a. Tentukan taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke puluhan terdekat. Caranya sebagai berikut. Perhatikan angka satuannya. Jika satuannya kurang dari 5 dibulatkan ke nol. Jika satuannya lebih atau sama dengan 5 dibulatkan ke 10.
5 3 50 + 0 = 50
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0
Berarti 53 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50.
7 9 70 + 10 = 80
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 10
Di kelas IV kamu sudah belajar membulatkan bilangan.
Pada pembulatan ke satuan terdekat.
Angka persepuluhan (desimal) kurang dari 0,5 dibulatkan ke nol. Sedangkan angka per- sepuluhan (desimal) lebih atau sama dengan 0,5 di- bulatkan ke satu.
29, 4 29 + 0 = 29
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0
23, 7 23 + 1 = 24
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 1
Angka 53 lebih dekat ke 50
daripada ke 60.
Berarti 53 dibulatkan menjadi
50.
Angka 79 lebih dekat ke 80
daripada ke 70.
Berarti 79 dibulatkan menjadi
80.
Berarti 79 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 80. Langkah kedua, jumlahkan hasil pembulatan dari kedua bilangan.
50 + 80 = 130
Jadi, taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79 adalah
130.
Ditulis 53 + 79 = 130.
dibaca kira-kira, merupa- kan tanda yang menyatakan hasil perkiraan dari proses penghitungan.
b. Tentukan taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke ratusan terdekat.
Perhatikan angka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 dibulatkan ke nol. Jika puluhannya lebih dari 50 dibulatkan ke 100.
599
500 + 100 = 600
Angka 99 lebih dari 50 maka
99 dibulatkan menjadi 100.
dibulatkan menjadi
Angka 22 kurang dari 50 maka
22 dibulatkan menjadi 0.
222
200 + 0 = 200
dibulatkan menjadi
Langkah kedua, kurangkan hasil pembulatan dari kedua bilangan 600 – 200 = 400.
Jadi, taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
adalah 400.
Ditulis 599 – 222 = 400.
Menaksir Hasil Kali dan Hasil Bagi
Cara menaksir hasil kali atau hasil bagi dua bilangan yaitu dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan dari kedua bilangan tersebut dikali atau dibagi.
Banyak kelompok yang ikut gerak jalan 18 tim. Setiap tim beranggotakan
21 anak.
Berapa kira-kira jumlah anak yang ikut gerak jalan?
Lambang taksiran yaitu ?. Misalnya 21 × 29 = 20 × 30
= 600
Dibaca dua puluh satu kali dua puluh sembilan kira-kira enam ratus.
10 Bilangan Bulat
Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan ke 10.
Jadi, angka 18 dibulatkan ke
Banyak tim = 18
dibulatkan 20.
puluhan terdekat menjadi 20. Angka kurang dari 5.
Banyaknya anggota setiap tim = 21
dibulatkan 20.
Angka 1 dibulatkan ke 0.
Taksiran jumlah siswa = 20 × 20 = 400.
Jadi, jumlah anak yang ikut gerak jalan kira-kira ada 400.
Apabila hasil perkaliannya dibulatkan, diperoleh hasil berikut.
18 × 21 = 378 (hasil sebenarnya) Pembulatan ke puluhan terdekat:
378 = 370 + 10 = 380
dibulatkan menjadi
Jadi, angka 21 dibulatkan ke
puluhan terdekat menjadi 20.
Angka 8 lebih dari 5.
Angka 8 dibulatkan menjadi
10.
378 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 380. Jadi, 18 × 21 = 380.
Pembulatan ke ratusan terdekat:
378 = 300 + 100 = 400
dibulatkan menjadi
Angka 78 lebih dari 50. Angka 78 dibulatkan menjadi
100.
378 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Jadi, 18 × 21 = 400.
Apabila panitia menyediakan minuman sebanyak 576 botol untuk peserta gerak jalan, kira-kira berapa botol minuman yang didapatkan setiap tim?
Permasalahan di atas diselesaikan dengan menaksir. Begini penyelesaiannya.
Banyak minuman yang didapatkan setiap tim:
576 : 18
576 = 500 + 100 = 600
dibulatkan menjadi
576 : 18 = 600 : 20
= 30
18 = 10 + 10 = 20
dibulatkan menjadi
Diperoleh 600 : 20 = 30.
Jadi, banyak minuman yang didapatkan setiap tim kira- kira 30 botol.
Secara umum, cara menaksir hasil kali dan hasil bagi sebagai berikut.
1. Bulatkan bilangan-bilangan yang dioperasikan.
2. Kalikan atau bagilah bilangan-bilangan yang dibulatkan itu.
http://apaitumacromediaflash8.blogspot.com/
Bilangan Bulat
Sifat-sifat pengerjaan hitung pada bilangan bulat yang akan dipelajari sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Mungkin kamu pernah menggunakan sifat-sifat tersebut, tetapi belum tahu nama sifat-sifatnya. Sebenarnya seperti apa sifat-sifat itu?
Coba perhatikan penjelasan berikut.
1.Sifat Komutatif (Pertukaran)
a.Sifat komutatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 5 kelereng berwarna merah dan 3
kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?

Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng Andi sama dengan jumlah kelereng Budi.
Jadi, 5 + 3 = 3 + 5.
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat komutatif.
Secara umum, sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut.
a + b = b + a
dengan a dan b sembarang bilangan bulat.
b. Sifat komutatif pada perkalian
Jumlah kelereng Andi dan Budi sama, yaitu 8 butir. Kelereng Andi dimasukkan ke empat kantong plastik. Setiap kantong berisi 2 butir.
Kelereng Budi dimasukkan ke dua kantong plastik. Setiap kantong berisi 4 butir.
Kelereng Andi dan Budi dapat ditulis sebagai berikut. Kelereng Andi = 2 + 2 + 2 + 2
= 4 × 2 = 8
Kelereng Budi = 4 + 4
= 2 × 4 = 8
Jadi, 4 × 2 = 2 × 4.
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat komutatif pada perkalian.
Secara umum, sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:
a × b = b × a
dengan a dan b sembarang bilangan bulat.
2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
a. Sifat asosiatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I
berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak
II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih.
Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan
Budi?

Perhatikan gambar.
Ternyata jumlah kelereng yang dimiliki Andi sama dengan jumlah kelereng yang dimiliki Budi.
Jadi, (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4).
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Secara umum, sifat asosiatif pada penjumlahan dapat ditulis:
(a + b) + c = a + (b + c)
dengan a, b, dan c sembarang bilangan bulat.
b. Sifat asosiatif pada perkalian
Andi mempunyai 2 kotak mainan. Setiap kotak diisi
3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi
4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi?
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi.
Cara pertama menghitung banyak bungkus. Kemudian, hasilnya dikalikan banyak kelereng tiap bungkus.
Banyak bungkus × banyak kelereng tiap bungkus
= (3 bungkus + 3 bungkus) × 4 butir
= (3 + 3) × 4
= (2 × 3) × 4 = 24 butir
Cara kedua menghitung banyak kelereng setiap kotaknya dahulu kemudian hasilnya dikalikan banyak kotak.
Banyak kotak × banyak kelereng
= 2 × (4 + 4 + 4)
= 2 × (3 × 4) = 24 butir
Perhitungan cara I: (2 × 3) × 4. Perhitungan cara II: 2 × (3 × 4).
Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama. Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:
(a × b) × c = a × (b × c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat.
c. Sifat Distributif (Penyebaran)
a. (3 × 4) + (3 × 6) = 3 × (4 + 6)
Angka pengali disatukan
3 × 4 dan 3 × 6
mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 3
yang menggunakan sifat distributif.
Benarkah bahwa (5 × 13)
– (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?
Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlah kedua angka yang dikalikan (4 + 6). Kemudian hasilnya dikalikan dengan angka pengali (3).
3 × (4 + 6) = 3 × 10 = 30. Mengapa cara ini digunakan.
Karena menghitung 3 × (4 + 6) = 3 × 10 lebih mudah daripada menghitung (3 × 4) + (3 × 6).
(5 × 13) – (5 × 3) mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 5.
Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh:
(5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3) Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.
b.15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
Angka pengali dipisahkan
15 × (10 + 2) mempunyai angka pengali 15
Penghitungan dilakukan dengan cara kedua angka
yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan.
15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
= 150 + 30
= 180
Cara ini juga untuk mempermudah penghitungan karena menghitung (15 × 10) + (15 × 2) = 150 + 30 lebih mudah daripada menghitung 15 × (10 + 2)
= 15 × 12.
Cara penghitungan seperti di atas menggunakan sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan. Secara umum, sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan dapat ditulis:
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat
4. Menggunakan Sifat Komutatif, Asosiatif,
dan Distributif
Sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
Perhatikan contoh berikut.
1. Menghitung 5 × 3 × 6
Cara 1:
5 × 3 × 6 = 5 × 6 × 3
= (5 × 6) × 3
= 30 × 3
= 90
Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 6.
Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
Cara 2:
5 × 3 × 6 = 3 × 5 × 6
= 3 × (5 × 6)
= 3 × 30
= 90
2.Menghitung 8 × 45
Menggunakan sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 5.
Menggunakan sifat asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
Cara 1: menggunakan sifat distributif pada penjumlahan
8 × 45 = 8 × (40 + 5)
= (8 × 40) + (8 × 5)
= 320 + 40
= 360
Cara 2: menggunakan sifat distributif pada pengurangan
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
= (8 × 50) – (8 × 5)
= 400 – 40
= 360
B. Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung
Dua Bilangan
1.MenaksirHasilPenjumlahandanPengurangan
Menaksir hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan berarti memperkirakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari kedua bilangan tersebut. Caranya dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan atau dikurangkan. Perhatikan contoh berikut.
a. Tentukan taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke puluhan terdekat. Caranya sebagai berikut. Perhatikan angka satuannya. Jika satuannya kurang dari 5 dibulatkan ke nol. Jika satuannya lebih atau sama dengan 5 dibulatkan ke 10.
5 3 50 + 0 = 50
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0
Berarti 53 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50.
7 9 70 + 10 = 80
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 10
Di kelas IV kamu sudah belajar membulatkan bilangan.
Pada pembulatan ke satuan terdekat.
Angka persepuluhan (desimal) kurang dari 0,5 dibulatkan ke nol. Sedangkan angka per- sepuluhan (desimal) lebih atau sama dengan 0,5 di- bulatkan ke satu.
29, 4 29 + 0 = 29
kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0
23, 7 23 + 1 = 24
lebih dari 5
dibulatkan menjadi 1
Angka 53 lebih dekat ke 50
daripada ke 60.
Berarti 53 dibulatkan menjadi
50.
Angka 79 lebih dekat ke 80
daripada ke 70.
Berarti 79 dibulatkan menjadi
80.
Berarti 79 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 80. Langkah kedua, jumlahkan hasil pembulatan dari kedua bilangan.
50 + 80 = 130
Jadi, taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79 adalah
130.
Ditulis 53 + 79 = 130.
dibaca kira-kira, merupa- kan tanda yang menyatakan hasil perkiraan dari proses penghitungan.
b. Tentukan taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
Langkah pertama, bulatkan setiap bilangan ke ratusan terdekat.
Perhatikan angka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 dibulatkan ke nol. Jika puluhannya lebih dari 50 dibulatkan ke 100.
599
500 + 100 = 600
Angka 99 lebih dari 50 maka
99 dibulatkan menjadi 100.
dibulatkan menjadi
Angka 22 kurang dari 50 maka
22 dibulatkan menjadi 0.
222
200 + 0 = 200
dibulatkan menjadi
Langkah kedua, kurangkan hasil pembulatan dari kedua bilangan 600 – 200 = 400.
Jadi, taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
adalah 400.
Ditulis 599 – 222 = 400.
Menaksir Hasil Kali dan Hasil Bagi
Cara menaksir hasil kali atau hasil bagi dua bilangan yaitu dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan dari kedua bilangan tersebut dikali atau dibagi.
Banyak kelompok yang ikut gerak jalan 18 tim. Setiap tim beranggotakan
21 anak.
Berapa kira-kira jumlah anak yang ikut gerak jalan?
Lambang taksiran yaitu ?. Misalnya 21 × 29 = 20 × 30
= 600
Dibaca dua puluh satu kali dua puluh sembilan kira-kira enam ratus.
10 Bilangan Bulat
Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan ke 10.
Jadi, angka 18 dibulatkan ke
Banyak tim = 18
dibulatkan 20.
puluhan terdekat menjadi 20. Angka kurang dari 5.
Banyaknya anggota setiap tim = 21
dibulatkan 20.
Angka 1 dibulatkan ke 0.
Taksiran jumlah siswa = 20 × 20 = 400.
Jadi, jumlah anak yang ikut gerak jalan kira-kira ada 400.
Apabila hasil perkaliannya dibulatkan, diperoleh hasil berikut.
18 × 21 = 378 (hasil sebenarnya) Pembulatan ke puluhan terdekat:
378 = 370 + 10 = 380
dibulatkan menjadi
Jadi, angka 21 dibulatkan ke
puluhan terdekat menjadi 20.
Angka 8 lebih dari 5.
Angka 8 dibulatkan menjadi
10.
378 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 380. Jadi, 18 × 21 = 380.
Pembulatan ke ratusan terdekat:
378 = 300 + 100 = 400
dibulatkan menjadi
Angka 78 lebih dari 50. Angka 78 dibulatkan menjadi
100.
378 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Jadi, 18 × 21 = 400.
Apabila panitia menyediakan minuman sebanyak 576 botol untuk peserta gerak jalan, kira-kira berapa botol minuman yang didapatkan setiap tim?
Permasalahan di atas diselesaikan dengan menaksir. Begini penyelesaiannya.
Banyak minuman yang didapatkan setiap tim:
576 : 18
576 = 500 + 100 = 600
dibulatkan menjadi
576 : 18 = 600 : 20
= 30
18 = 10 + 10 = 20
dibulatkan menjadi
Diperoleh 600 : 20 = 30.
Jadi, banyak minuman yang didapatkan setiap tim kira- kira 30 botol.
Secara umum, cara menaksir hasil kali dan hasil bagi sebagai berikut.
1. Bulatkan bilangan-bilangan yang dioperasikan.
2. Kalikan atau bagilah bilangan-bilangan yang dibulatkan itu.
http://apaitumacromediaflash8.blogspot.com/
IPS SD ASEAN
NEGARA-NEGARA TETANGGA
ASEAN
atau perkumpulan negara-negara Asia Tenggara awalnya terbentuk melalui
konferensi Bangkok 8 Agustus 1967, dengan lima anggota yaitu Indonesia,
Filipina, Thailand, dan Malaysia, kemudian tanggal 7 Januari m1984
Brunai Darussalam bergabung, Vietnam 8 Julu 1995, Myanmar dan Laos 23
Juli 1997, Terakhir Kamboja 16 Desember 1998. Sehimngga sekarang menjadi
10.
Asia Tenggara terletak pada 28’LU-11’LS dan 92’BT-141’BT. Dengan batas-batas wilayah:
Utara : Asia Timur dan Samudra Pasifik
Selatan : Samudra Hindia
Timur : Samudra Pasifik
Barat : Samudra Hindia dan Teluk Belangga
- Brunai Darussalam
Gunung
yang tertinggi ialah Gunung Pagon. Sungai Belait merupakan sungai
terpanjang di negara ini. Brunei Darussalam adalah suatu negara
kesultanan dengan ibu kota Bandar Seri Begawan. Kepala negara Brunei
Darussalam adalah sultan dan kepala pemerintahannya juga sultan.
Sebagian besar penduduknya adalah orang Melayu. Bahasa kebangsaannya
adalah Melayu dan agama resmi adalah agama Islam. Brunei Darussalam
terkenal sebagai pengekspor minyak mentah, gas alam, dan produk minyak
karena terkenal makmur.
- Malaysia
Malaysia adalah
sebuah negara kerajaan dengan ibu kota Kuala Lumpur. Kepala negara
Malaysia adalah raja Sedangkan kepala pemerintahannya perdana menteri.
Wilayah Malaysia terdiri dari Malaysia Barat (bagian selatan Semenanjung
Malaka) dan Malaysia Timur (Serawak dan Sabah) di pulau Kalimantan
bagian utara. Penduduk aslinya Melayu. Bahasa resminya Malaysia
(Melayu). Agama mayoritas Islam. Mata pencaharian penduduk pertanian,
prtambangan, dan perindustrian. Pertambangannya menghasilkan bijih timah
(terbesar di dunia),
- Singapura
Singapura
adalah sebuah negara republik dengan ibu kota ingapura. Kepala negara
Singapura adalah presiden, kepala pemerintahannya adalah perdana
menteri.Bahasa resmi Singapura bahasa Inggris. Dari hasil industrinya,
Singapura mengekspor mesin dan alat transportasi, alat elektronik,
barang-barang konsumsi, bahan kimia & produk olahan minyak.
Singapura termasuk negara AsiaTenggara yang berpendapatan paling tinggi.
- Thailand
Thailand adalah
negara kerajaan dengan ibu kota Bangkok.Thailand merupakan satu-satunya
negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah negara Eropa. Kepala
negara Thailand adalah raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah
perdana menteri. Sebagian besar penduduk Thailand menganut agama Buddha.
Bahasa kebangsaan Thailand adalah bahasa Thai. Mata pencaharian
penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan
industri. Penghasil beras terbesar di Asia dan tiga sedunia (dijuluki Gajah Putih, negara Seribu Pagoda & Lumbung padi ASEAN)
- Fillipina
Filipina
adalah negara yang berbentuk republik dengan ibu kota Manila. Kepala
negara Filipina adalah presiden dan kepala pemerintahannya juga
presiden. Salah satu bahasa aslinya adalah bahasa Tagalog yang
ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan. Sebagian besar penduduk Filipina
menganut agama Katolik. Agama Islam dianut oleh sebagian penduduk
Filipina di bagian selatan. Penduduk aslinya adalahMata pencaharian
penduduk Filipina adalah pertanian, pertambangan, dan industri.
Komoditi ekspor Filipina terdiri atas gula, kopra, kayu, nanas, bijih
tembaga.
- Vietnam
Vietnam adalah
negara berbentuk republik sosialis. Kepala negaranya adalah presiden
dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Ibu kota negara
Vietnam adalah Hanoi. Penduduk Vietnam menganut agama Buddha, Konghucu,
dan Taoisme. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Vietnam.
Perekonomian sebagian besar penduduk Vietnam adalah pertanian. Padi
merupakan hasil utama pertanian di Vietnam. Industri di Vietnam
meliputi tekstil, semen, pupuk, kaca, dan ban. Pertambangan di Vietnam
menghasilkan emas, bijih besi, timah, gamping, fosfat, tungsten (wolfram), dan seng. Hasil hutannya adalah bambu, kina, kayu, dan kayu manis. Terdapat dua sungai penting yaitu Mekong dan S. Songka.
- Kamboja
Bentuk
pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Dipimpin oleh raja,
sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Ibu kota Phnom
Penh. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Sebagian besar
penghidupan penduduknya di sektor pertanian.
- Myanmar
Myanmar merupakan
negara republik dengan kepala negara seorang presiden, sedangkan kepala
pemerintahan seorang perdana menteri. Bahasa resmi penduduk Myanmar
adalah bahasa Myanmar.
- Laos
Merupakan
negara yang berbentuk republik dengan kepala negara presiden dan kepala
pemerintahan perdana menteri. Laos termasuk salah satu negara termiskin
di dunia. Rakyatnya hidup di sektor pertanian yang menghasilkan beras,
jagung, tembakau, jeruk, dan kopi. Bahasa resmi yang digunakan adalah
bahasa Lao. Sebagian besar penduduk Laos beragama Buddha.
- Timor Leste
Timor Leste atau Timor Lorosae
merupakan negara republik yang belum lama merdeka. Negara ini
melepaskan diri dari Republik Indonesia, sebagai provinsi ke-27 pada
tahun 1999. Presiden pertamanya Xanana Gusmao. Penduduk Timor Leste
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Bahasa yang digunakan
adalahbahasa Indonesia dan Portugal. Sebagian besar penduduk Timor
Leste beragama Katolik.
http://dulearning.heck.in/rangkuman-materi-ips-sd-kelas-vi.xhtml
Subscribe to:
Posts (Atom)