CAHAYA dan PEMANFAATANNYA
A. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang
sekitar 380–750 nm. Semua benda yang
menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh : matahari, lampu pijar, dan
nyala lilin.
Kita dapat melihat benda gelap apabila ada cahaya yang
menyinari beda gelap tersebut. Benda yang dikenai cahaya akan memantulkannya ke
mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Ada 3 macam berkas cahaya, di
antaranya :
1.
Berkas cahaya
divergen, yaitu berkas cahaya yang berasal dari satu titik dan memancar ke
segala arah
2.
Berkas cahaya
konvergen, yaitu cahaya yang berkumpul menuju ke satiu titik
3.
Berkas cahaya
paralel , yaitu berkas cahaya yang titik
kumpulnya terletal di tempat yang tidak terhingga.
Pada
bidang fisika,
cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata
maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket
cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik
yang mempelajari besaran optik
seperti: intensitas,
frekuensi
atau panjang gelombang, polarisasi
dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan
dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi
dan refraksi,
dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi,
dispersi,
polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis
(en:physical
optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan
sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran,
sejak tahun 1838 oleh Michael
Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi
massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig
Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem
fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai
model dari teori radiasi
massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang
teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert
Einstein membuat percobaan efek
fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron
untuk melejit keluar dari orbitnya. Albert
Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun
dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat
dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck
mendapatkan penghargaan Nobel
masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang
dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner
Heisenberg, Niels Bohr,
Erwin Schrödinger, Max Born,
John von
Neumann, Paul Dirac, Wolfgang
Pauli, David Hilbert, Roy J.
Glauber dan lain-lain.
Sifat-sifat Cahaya
Pernahkan
kalian menyalakan senter? Cahaya lampu senter yang lurus merupakan salah satu
sifat cahaya. Berikut kami uraikan sifat-sifat cahaya.
1.
Cahaya merambat
lurus
Cahaya merambat lurus
dapat dibuktikan ketika kita menyalakan lampu senter dan peristiwa terjadinya bayangan benda karena adanya sinar matahari. Cahaya dari lampu
senter akan merambat lurus. Sifat cahaya merambat lurus
digunakan untuk prinsip kerja kamera lubang jarum.
2. Cahaya dapat menembus benda bening
Zat yang meneruskan perambatan sinar cahaya disebut
medium optik dan umumnya adalah benda tembus cahaya atau benda bening. Yang
termasuk benda bening adalah : hampa udara, kaca, air.
a.
Benda
bening
Dapat
meneruskan sebagian besar cahaya yang diterima dan benda-benda dibaliknya
terlihat jelas. Contoh : air jernih, kaca jendela, kaca genting.
a. Benda tembus cahaya
Meneruskan sebagian cahaya yang diterima dan benda-benda
dibaliknya terlihat samar. Contoh : kaca kabur, gorden tipis, kertas minyak,
kertas manila (benda-benda transparan).
b. Benda tidak tembus cahaya (Benda gelap)
Percobaan Cahaya
Menembus Benda Bening
3.
Cahaya dapat
dibiaskan.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokkan cahaya pada bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan. Contoh pembiasan adalah sedotan minuman yang kelihatan bengkok dan lebih besar di dalam air , dasar kolam kelihatan lebih dangkal dari kedalaman sebenarnya dan ketika kita mencelupkan pensil ke air, maka bagian pensil yang berada di air akan tampak bengkok.
4.
Pemantulan cahaya
(refleksi)
Sebagian
cahaya akan dipantulkan jika jatuh pada permukaan suatu benda. Menurut hukum
pematulan Snellius :
a.
Pada bidang datar :
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak
pada satu bidang datar.
2) Sudut datang = sudut pantul
b. Pada bidang
tidak rata :
Pemantulan
cahaya pada bidang tidak rata akan meghasilkan cahaya baur atau difus
Hukum pemantulan cahaya :
1) Sinar
datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada titik dan terletak pada
satu bidang datar.
2) Sudut
datang sama dengan sudut pantul (i = r).
2.3 PEMANFAATAN
CAHAYA
Manfaat cahaya
adalah sebagai berikut :
1.
Pemanasan ruangan
oleh cahaya matahari
2.
Kompor matahari
Oven surya atau kompor tenaga surya
adalah perangkat masak yang menggunakan sinar matahari
sebagai sumber energi.
Berhubung kompor jenis ini tidak menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya
operasinya rendah, organisasi kemanusiaan mempromosikan penggunaannya ke
seluruh dunia untuk mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang
disebabkan oleh penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak.
Kompor surya dapat digunakan di luar rumah, terutama
dalam situasi ketika konsumsi bahan bakar minimal atau risiko kebakaran menjadi
pertimbangan penting.
3.
Pengeringan hasil
pertanian
Petani dapat
mengeringkan hasil pertaniannya
(padi,jagung,gandum dll) mengggunakan cahaya matahari agar hasil panen tersebut mejadi lebih baik dan bernilai
ekonomis tinggi.
4.
Destilasi air
Destilasi
atau penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat
yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi
kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
5. Pemanasan air
No comments:
Post a Comment