Pengertian
Pidato
Pidato
merupakan salah satu wujud kegiatan kebahasaan lisan yang mementingkan ekspresi
gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh
aspek-aspek non kebahasaan, seperti ekspresi wajah, gesture atau bahasa tubuh, kontak pandangan dan bahasa nonverbal
lainnya. Jadi, pidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan
menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek kebahasaan yang
mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada banyak orang
dalam suatu acara tertentu. Oleh karena itu unsur-unsur yang berupa intonasi
(tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan) gerak gerik dan mimik merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi lisan.
Pidato
adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta
informasi dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara
lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai
seni membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan
retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif. Berpidato bukanlah
suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur
penting seperti: pembicara, pendengar, persiapan, tujuan, isi pidato, serta
teknik-teknik dan etika dalam berpidato. Pidato juga merupakan suatu ucapan
dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada banyak orang.
Dengan
demikian disimpulkan bahwa pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik
untuk disampaikan kepada orang banyak. Oleh karena itu penggunaan kata-kata,
intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-gerik, dan mimik
harus diperhatikan.
Tujuan
dari Berpidato
Adapun tujuan
seseorang menyampaikan sesuatu secara lisan kepada orang banyak (pidato /
berpidato ) adalah sebagai berikut :
·
Informatif,
yaitu bertujuan untuk memberikan laporan, informasi, pengetahuan atau sesuatu
yang menarik untuk orang lain / pendengar.
·
Persuasif dan
instruktif, bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong, meyakinkan dan mengajak
pendengar untuk melakukan sesuatu hal dengan suka rela.
·
Edukatif, yaitu
berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.
·
Entertain, bertujuan
memberikan penyegaran kepada pendengar dan membuat pendengar itu senang dan
puas dengan pidato yang disampaikan.
Macam-Macam
Pidato Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan
tujuannya, secara umum pidato terbagi menjadi tiga macam, yaitu pidato
persuasif, pidato informatif atau
instruktif, dan pidato rekreatif.
2.3.1
Pidato
Persuasif
·
Bersifat mendorong atau
mengajak.
·
Reaksi yang diinginkan
adalah membangkitkan emosi, agar pendengar setuju meyakini dan mungkin
membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya
2.3.2
Pidato
Informatif atau Instruktif
·
Bersifat memberi
tahukan atau mengabarkan.
·
Reaksi yang diinginkan
adanya pengertian dan pemahaman pendengar atas suatu informasi.
2.3.3
Pidato
Rekreatif
·
Bersifat menghibur
·
Reaksi yang diinginkan
adalah terhiburnya pendengar sehingga munculnya suatu kegembiraan.
Metode-Metode yang Digunakan dalam Berpidato
Ketika seseorang menyampikan
pidato, ada beberapa metode atau cara yang selalu digunakan tergantung situasi dan
kondisi saat itu. Adapun metode atau cara yang digunakan dalam penyampain
pidato sebagai berikut:
2.4.1
Metode Impromptu (serta
merta)
Metode impromptu
(serta merta) yaitu pembicaraan menggunakan cara spontanitas (improvisasi)
biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut
kebutuhan saat itu.
·
Keuntungan
metode impromptu :
(1) lebih mengungkapkan perasaan pembicara.
gagasan ancer secara spontan
(2) memungkinkan seseorang terus berpikir.
·
Kerugian
metode impromptu :
(1) menimbulkan kesimpulan yang mentah.
(2) penyampaian pidato tidak ancer.
(3) gagasan yang disampaikan ngawur.
(4) demam panggung
2.4.2
Metode Menghafal
Metode menghafal
yaitu pembicara menggunakan teks yang telah dihafalkan sebelum menyampaikan
pidato.
·
Keuntungan
metode memoriter:
(1)
kata-kata
dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.
(2)
gerak
dan isyarat dapat disesuaikan dengan uraian yang disampaikan.
·
Kerugian
metode memoriter :
(1)
komunikasi
dengan pendengar akan berkurang karena orang yang berpidato selalu berusaha
untuk mengingat kata-kata.
(2)
waktu untuk
berpidato cukup lama.
2.4.3
Metode Naskah
Metode naskah
yaitu pembicara menyampaikan pidato dengan membaca naskah yang telah
disampaikan sebelumnya.
·
Keuntungan
metode naskah :
(1) kata-kata dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.
(2) pernyataan dapat dihemat.
(3) kefasihan bicara dapat dicapai.
(4) isi yang disampaikan tidak ngawur.
(5) naskahnya mudah dibawa.
·
Kerugian
metode naskah :
(1) komunikasi terhadap pendengar akan berkurang karena orang
yang berpidato tidak berbicara langsung dengan pendengar.
(2) orang yang berpidato tidak dapat melihat pendengar dengan
baik.
(3) pembuatan naskahnya lebih lama.
2.4.4
Metode Extemporan
Metode
extemporan yaitu pembicara mempersiapkan teks dengan menulis pokok-pokok
pikiran (kerangka pidato) lalu menguraikannya didepan khalayak ramai. Metode
ini adalah metode yang terbaik.
·
Keuntungan
metode ekstemporan :
(1) komunikasi dengan pendengar akan lebih baik.
(2) pesan yang disampaikan dapat diungkapkan secara terbuka.
·
Kerugian
metode ekstemporan :
(1) adanya kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato yang disampaikan.
(2) kefasihan dalam berbicara terhambat karena kesulitan memilih
kata-kata.
(3) Persiapan dalam berpidato.
Sistematika Pidato
Biasanya materi
pidato, baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat bagian,
yaitu :
a. Pendahuluan
merupakan bagian terpenting dan memainkan peranan bagi pembicara, karena bagian
ini memberikan kesan pertama bagi para audience. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya:
1. dengan
memperkenalkan diri; atau
2. embuka
pidato dengan humor; atau
3. membuka
pidato dengan pendahuluan secara umum.
b. Isi,
pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu
mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan dikemukakan
sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para
audience.
c. Pembahasan,
bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal
yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal
tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi,
angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor
yang relevan.
d. Penutup
pidato
Penutup pidato
ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan-harapan.
1. Simpulan
Sebuah teks pidato yang baik harus memuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato di hadapan anak-anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi pidato.
Sebuah teks pidato yang baik harus memuat sebuah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Jika berpidato di hadapan anak-anak, umumnya simpulan disampaikan secara langsung sebagai penekanan isi pidato.
2. Harapan-harapan
Dalam sebuah teks pidato, harapan-harapan dari orang yang berpidato pun sangat penting. Harapan-harapan ini berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengarkan pidato yang disampaikan.
Dalam sebuah teks pidato, harapan-harapan dari orang yang berpidato pun sangat penting. Harapan-harapan ini berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengarkan pidato yang disampaikan.
e. Salam
penutup
Biasanya salam
penutup ini dibarengi dengan ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan ditutup
dengan salam penutup.
Hal-hal
yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato
Kemampuan
pidato sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama bagi seorang
pemimpin, tokoh masyarakat, dan para ahli. Buah pikiran, penemuan-penemuan, dan
informasi akan mudah diterima apabila disampaikan melalui pidato yang baik.
Kemahiran berpidato bukan saja menuntut penguasaan yang baik, melainkan juga
menghendaki persyaratan lain, seperti:
(1) keberanian
(2) ketenangan menghadapi massa
(3) kecepatan bereaksi
(4) kesanggupan menyampaikan ide secara lancar dan
sistematis.
Sebelum
melakukan pidato, hal yang perlu diperlu diperlu diperhatikan adalah sebagai berikut
:
1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka
4. Acara lain
5. Tempat pidato
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar
8. Keterkaitan hubungan batin dengan
pendengar
9. Bahasa yang biasa digunakan.
Menurut Keraf (1980:317) ada tujuh
langkah yang harus dipersiapkan dalam penyajian lisan, diantaranya:
(1) menentukan
maksud
(2) menganalisis
pendengar dan situasi
(3) memilih
dan menyempitkan topic
(4) mengumpulkan
bahan
(5) membuat
kerangka uraian
(6) menguraikan
secara mendetail
(7) melatih
dengan suara nyaring.
Dalam hubungannya dengan pembuatan
kerangka dan pengembangan topic dapat digunakan beberapa model, misalnya:
(1) urutan
topik
(2) aturan
waktu
(3) urutan
tempat
(4) urutan
aspek
(5) sebab
akibat.
Sementara itu, secara umum sikap
dan tata karma yang perlu mendapatkan perhatian ialah:
(1) berpakaian
yang bersih, rapi, sopan, dan tidak pamer.
(2) rendah
hati tetapi bukan rendah diri atau kurang percaya diri.
(3) menggunakan
kata-kata yang sopan, sapaan yang mantap dan bersahabat.
(4) menyelipkan
humor yang segar, sopan.
(5) mengemukakan
permohonan maaf pada akhir pidato.
Berikut adalah contoh pidato
sebagai Pembina upacara bendera di Sekolah Dasar tentang kebersihan lingkungan
sekolah :
Asslamu’alaikum
wr.wb
Terimakasih
atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan rahmatnya yang diberikan kepada kita semua pada hari ini, sehingga kita bisa hadir dan berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat seperti sekarang ini.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan rahmatnya yang diberikan kepada kita semua pada hari ini, sehingga kita bisa hadir dan berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat seperti sekarang ini.
Yang saya
hormati Bapak Ibu guru dan staf pengajar lainya beserta bagian tata usaha serta
semua siswa siswi yang saya cintai dan saya hormati, selamat pagi semuanya. Pada
kesempatan ini saya akan menyampaikan beberapa hal yang tentunya menjadi
harapan kita bersama dalam rangka memajukan dan meningkatkan mutu serta
kualitas sekolah, peserta didik, dan komponen-komponen lainnya yang ada di
sekolah kita ini. Sekolah dapat dikatakan baik dan bagus tentunya tidak
terlepas dari komponen-komponen yang ada pada sekolah tersebut, sebagai faktor
pendukungnya. Salah satunya adalah seperti kualitas pendidik yang mendukung,
sarana dan prasarana yang memadai, kedisiplinan, ketertiban di lingkungan
sekolah, keamanan di lingkungan sekolah, kerapian dalam berpakaian, kebersihan
dalam berpakaian dan lingkungan sekolah, tata krama dan lain sebagainya. Dari
beberapa komponen tersebut yang menjadi pelakunya adalah kita semuanya yang
berstatus sebagai pelaku pendidikan.
Nah, pada
kesempatan ini dari beberapa kriteria yang saya sebutkan tadi, Saya akan
menegaskan pada bagian kebersihan lingkungan sekolah kita, yang saya anggap
perlu kita perhatikan bersama. Kebersihan lingkungan sekolah itu penting karena
jika lingkungan sekolah kita itu bersih maka kita akan merasa nyaman untuk
melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar kita dan kita akan jauh dari
berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan dari sampah-sampah yang berserakan di
lingkungan sekolah kita. Untuk mewujukan lingkungan sekolah yang bersih memang
tidak mudah, karena haruslah didukung oleh kemauan dan perhatian kita semua
terhadap masalah tersebut. Saya mengajak kita semua yang hadir di sini untuk
menjaga, dan memperhatikan masalah kebersihan lingkungan sekolah kita ini.
Kita bisa
memulainya dengan konsep jagalah kebersihan, kalau sudah memakai barang ataupun
sesuatau yang menimbulkan sampah, buanglah sampah tersebut pada tempatnya, bagi
siswa-siswi semuanya yang kebetulan bertugas sebagai piket kelas, lakukanlah
tugas kalian itu dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab dan
kesadaran akan pentingnya kebersihan. Untuk lingkungan luar ruangan kelas,
kantor, tata usaha, dan WC yang masih dalam lingkungan sekolah kita, kita bisa
lakukan bersama-sama dengan melakukan piket bersama setiap hari sabtu siang.
Piket bersama untuk sekolah kita ini bisa kita lakukan satu kali dalam
seminggu. Kebersihan lingkungan sekolah kita hanya bisa terlaksana dengan baik,
jika mendapatkan dukungan dari semua pihak dan orang-orang yang ada di sekolah
kita ini.
Hanya itu
yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, akhir kata marilah kita
bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang kita cintai ini. Mohon
maaf jika ada kesalahan dan kata-kata yang menyinggung perasaan kita, dalam
penyampaian saya tadi, selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
No comments:
Post a Comment