Tuesday, April 16, 2013

Karena Kebenaran hanya ada satu !!

Pecinta komik atau manga dari negeri Sakura pasti tak asing dengan Shinichi Kudo. Seorang detektif remaja, mirip cerita Tintin, yang tergila-gila dengan Sherlock Holmes, bahkan ingin menjadi Sherlock Holmes di era Heisei. Kepandaian Shinichi dalam mengungkap kasus menjadi angin segar kepolisian Jepang. Dia kerap menjadi “pembantu utama” kepolisian Jepang jika ada kasus yang rumit untuk diungkap.
Sayangnya, ketika melakukan penyelidikan, Shinichi terpaksa menerima kenyataan pahit. Tubuh remajanya menyusut menjadi anak-anak dan akhirnya dia terpaksa kembali sekolah di SD Teitan. Semua penyamaran itu dia lakukan untuk menghindari kejaran dari Organisasi Baju Hitam, orang-orang yang memberinya obat APTX 4648.
Setelah menyusut, si kecil Shinichi Kudo menggunakan nama baru Conan Edogawa untuk mengelabui remaja SMA perempuan yang dicintainya, Ran Mouri. Bahkan, untuk menyempurnakan penyamarannya, Profesor Agasa yang menjadi tetangganya, menyarankan agar dia tinggal dan dirawat di rumah Kogoro Mouri, seorang detektif kacau yang menjadi ayah Ran.
Mouri sejatinya adalah detektif cerdas. Namun, karena hobinya yang kurang mendukung, seperti mabuk, judi, dan bermain-main dengan wanita di bar, membuat karirnya di dunia kepolisian kaca balau. Saking jengkelnya, sang istri, Eri Kisaki juga memilih untuk meninggalkannya. Eri seorang pengacara hebat, dan kerap membantu suaminya jika tersandung masalah karena kecerobohannya.
Berkat Conan yang tinggal di rumahnya, lambat laun karir detektif Mouri mulai terangkat. Banyak kasus besar dia selesaikan berkat bantuan Conan. Hanya, ketika dia melakukana analisis, Mouri ditembak Conan dengan peluru bius yang selalu dibawanya. Peluru itu dia peroleh dari Profesor Agasa. Untuk membantu proses penyelidikan dan pengungkapan sebuah kasus, Conan mendapat bantuan dari sang professor. Maklum dengan tubuh kecilnya itu tentu dia tidak bisa beraksi dengan sempurna. Berapa banyak orang sih yang bisa percaya dengan pemikiran dan usul anak-anak?
Nah, sejak jaman SMA sampai sekarang saya sudah bekerja, si Conan ini belum juga kembali sebagai Shinichi Kudo. Hehhehe, kadang saya sampai berpikir bisa-bisa rak buku di rumah saya, penuh dengan komik si Conan ini. Karena sampai buku ke 64, dia masih terus mencari cara melumpuhkan komplotan Baju Hitam. Dia harus menemukan penawar APTX 4648.
Yang membuat saya bingung, mengapa orangtua Shinichi, si novelis misteri Yusaku Kudo dan Yukiko Kudo yang dulu menjadi aktris terkenal, tidak berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anaknya menjadi besar kembali. Sampai saat ini, orangtua Shinichi sepertinya tenang-tenang saja melihat anaknya mengecil dan tidak segera tumbuh dewasa.
Bisa jadi, komik Conan yang ditulis oleh Aoyama Gosho ini, menjadi komik yang panjang seperti komik Doraemon. Sampai kapan cerita ini akan berakhir, saya juga tidak tahu. Bisa jadi, sampai si Gosho ini malas menulis, kehabisan ide cerita, atau dia sudah kaya raya setelah mendapatkan royalty dari sekian puluh buku yang dia buat. Perlu diketahui, komik Conan tidak hanya terbit di Jepang, tapi juga di Malaysia dan Indonesia. Bahkan di beberapa negara lainnya.
Komik ini juga diangkat dalam bentuk serial televisi bahkan dibuatkan film animasinya. Tokoh Conan Edogawa juga dikenal di Amerika Serikat. Intinya, dengan menulis kisah petualangan Shinichi Kudo ini, Pak Aoyama Gosho telah terkenal dan mengumpulkan pundi-pundi uang yang luar biasa banyaknya.
Hanya satu harapan saya, Aoyama tidak seperti produser-produser sinetron di Indonesia. Ketika sinetron mereka ditonton banyak orang, penuh iklan, dan tinggi dalam rating, menggoda mereka untuk terus mengulur-ulur cerita hingga akhirnya nggak jelas ujung pangkalnya. Saya berharap, Aoyama telah menentukan titik penghabisan kisah ini.
Entah itu berakhir ketika Conan menjadi Shinichi dewasa, atau kemungkinan terburuk, terjebak selamanya dalam tubuh kecilnya…Hanya Aoyama yang tahu

No comments:

Post a Comment