Tuesday, April 16, 2013

Diskusi



A.    Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio” (bahasa inggris) yang artinya adalah interaksi. Adapun menurut istilah adalah :
a.    Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
b.   Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama .
c.    Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan.
Diskusi adalah percakapan yang komunikatif antara dua orang atau lebih tentang menyepakati “make a deal” mengenai suatu topik pembicaraan.Menurut saya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas.

1.      Persyaratan Diskusi
Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
a.                   Tata tertib tidak ketat.
b.                   Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
c.                   Kesediaan untuk berkompromi.
Bagi peserta diskusi :
a.                   Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
b.                   Sanggup berpikir bebas dan lugas.
c.                    Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
d.                   Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
e.                   Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
Bagi pemimpin diskusi :
a.                   Sikap hati-hati, cerdas, tanggap.
b.                   Pandai menyimpulkan.
c.                   Sikap tidak memihak.

2.      Macam-macam Diskusi
a.       Bersifat informal
1)      Model Laju Ikan yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu persoalan,
2)      Model Dengung lebah. Model ini terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua
atau sampai empat orang.
3)      Model debat, yaitu adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.
b.      Bersifat Formal
1)      Model Lempar Kata, yaitu terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.
2)      Model Panel, yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
3)      Simposium,  hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.
4)      Seminar, temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan) melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan bersama.
5)      Work Shop (Loka Karya), telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk mendapatkan suatu keputusan .
6)      Konvensi,  hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal dari lembaga yang berbeda.
7)      Rapat Kerja, pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
8)      Diskusi kelompok (Group Discusion), Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat atau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bisa berganti-ganti.
Diskusi Kelompok dapat dilakukan dengan beberapa bentuk. Menurut Suryosubroto (2009: 168) bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu :
a)      The social problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah social dikelasnya atau disekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
b)      The open-ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari dengan kehidupan mereka disekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
c)      The educational-diagnosis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajarna yang telah diterima agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang baik/benar.
3.      Perbedaan seminar, symposium, panel, lokakarya

1.    Seminar

Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
a.       Kelebihan dan kelemahan :
-           Kelebihan :
1.      Membangkitkan pemikiran yang logis.
2.       Mendorong pada analisa menyeluruh.
3.      Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4.      Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5.      Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
-          Kelemahan :
1.      Membutuhkan banyak waktu.
2.       Memerlukan pimpinan yang terampil.
3.      Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4.      Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5.       Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2.    Symposium
Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
a.       Kelebihan dan Kelemahan :
-          Kelebihan :
1.      Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2.      Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3.       Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
4.      Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
-          Kelemahan :
1.      Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2.      Kurang interaksi kelompok.
3.      Menekankan pokok pembicaraan.
4.       Agak terasa formal.
5.       Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6.      Sulit mengadakan kontnol waktu.
7.      Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8.      Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9.      Cenderung dipakai secara berlebihan.
3.      Diskusi Panel
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
a.       Kelebihan dan Kelemahan
-          Kelebihan :
1.      Membangkitkan pikiran.
2.      Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3.      Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4.      Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
-          Kelemahan :
1.      Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2.      Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3.      Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4.      Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5.      Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

4.      Lokakarya (Inggris: workshop)
Adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Kongres adalah kumpulan orang, terutama untuk tujuan politik.
B.     Berdialog
Dialog adalah komunikasi yang mendalam, memiliki tingkat dan kualitas yang tinggi sekaligus mencakup kemampuan untuk mendengarkan serta saling berbagi pandangan. Ini menurut kemampuan untuk secara bebas dan kreatif memahami isu-isu yang peka, disamping kemampuan untuk saling menyimak secara seksama pendapat pihak lain yang berbeda, serta menunda pendapat kita sendiri. Prakondisi untuk dialog dan kesiapan kelompok adalah untuk menerima perubahan. Berikut merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seluruh peserta dialog:
·      Memahami konsep mental model dan bersedia melihat mental model anda.
·      Bersedia mempraktekkan keterbukaan diri.
·      Terbuka untuk menerima pandangan orang lain.
·      Dapat menunda desakan hati untuk menilai orang lain.
·      Mengerti peraturan dialog.
·      Memahami inti permasalahan dan berorientasi pada hasil.
·      Bersedia untuk belajar dan berpartisipasi untuk pengembangan diri
·      Memahami apa yang terjadi bahwa untuk itu sejalan dengan misi.
·      Memahami dan setuju dengan tujuan.

Selama Proses Dialog:
·      Berikan perhatian penuh kepada setiap pembicara.
·      Dengarkan secara aktif.
·      Berbicara saat tiba giliran anda, pembicaraan tersebut haruslah kontributif
·      Lepaskan ego anda.
·      Fahami pihak lain.
·      Percaya pada proses.
·      Berbicara dalam pernyataan "saya", yang mendemontrasikan keyakinan dan  perasaan kuat anda.
·       Tahu perbedaan antara agenda anda sendiri dengan agenda kelompok, bagaimana
·      partisipasi anda dalam pelaksanaannya terhadap seseorang atau orang lain.

No comments:

Post a Comment